NAMA : RAJA MUDA GEMASIH
NPM : 16216023
KELAS : 4EA15
A. SISTEM
KEUANGAN INTERNASIONAL
Keuangan internasional (juga disebut ekonomi moneter
internasional atau ekonomi makro internasional) adalah cabang ekonomi
keuangan yang mempelajari keterkaitan dua negara atau lebih
dari sisi moneter dan ekonomi makro. Keuangan internasional mempelajari dinamika sistem keuangan global, sistem moneter internasional, neraca pembayaran, nilai tukar, investasi asing langsung,
dan hubungannya dengan perdagangan internasional.
Keuangan internasional, kadang disebut keuangan multinasional,
menangani manajemen keuangan internasional. Investor dan perusahaan multinasional harus
menilai dan mengelola risiko internasional seperti risiko
politik dan risiko
valuta asing, termasuk keterpaparan transaksi, keterpaparan ekonomi,
dan keterpaparan penerjemahan. Contoh konsep utama dalam keuangan internasional
adalah model Mundell–Fleming,
teori wilayah mata uang optimum, paritas daya beli, paritas suku
bunga, dan efek Fisher internasional. Kajian perdagangan internasional
menggunakan konsep-konsep ekonomi mikro, sedangkan penelitian keuangan internasional
menggunakan konsep-konsep ekonomi makro.
Kurun waktu yang mencakup masa satu abad lebih, yang dimulai dari
tahun 1870 hingga sekarang ini, secara garis besar bisa dibagi menjadi tiga,
yaitu: masa pra perang dunia, masa antar perang dunia dan masa pasca perang
dunia. Dengan mendasarkan pada pengelompokan kurun waktu tersebut, melalui bab
ini akan dicoba diuraikan secara garis besar sejarah perkembangan sistem moneter
internasional untuk kurun waktu sekitar dua belas dasawarsa tersebut.
B. MATA UANG ASING
Valuta asing atau valas merupakan pertukaran atau konversi mata
uang suatu negara dengan negara lain. Contohnya, seseorang dapat menukar dolar
AS dengan euro. Atau juga rupiah dengan dolar AS. Namun untuk mata uang yang
akan ditukar akan memiliki rate tersendiri, misalnya 1 dolar AS akan sama
dengan Rp. 14.000, maka seseorang dapat menukar uang dolat AS dengan konversi
rate yang sudah ditetapkan.
Transaksi valuta asing dapat terjadi di pasar valuta asing, juga
dikenal sebagai Pasar Valas. Pasar valas merupakan tempat pertukaran berbagai
macam mata uang yang berbeda, tentunya rate/ harga valuta asing berdasarkan
kurs. Kurs merupakan harga mata uang yang akan di tukar dengan mata uang
lainnya yang berlaku di suatu negara.
v Sistem Valuta Asing Yang Berlaku
Saat Ini
1. Sistem Kurs Bebas
(Floating)
Sistem
kurs bebas artinya pembuatan kurs tersendiri dari suatu permintaan dan penawan
dari mata uang asing. Sehingga pemerintah tidak ikut campur dalam menentukan
kurs mata uang yang kan ditukar.
Misalnya
Anda akan belaja di sebuah marketplace terbesar didunia. Marketplace tersebut
hanya menerima mata uang dolar, kita yang menggunakan mata uang rupiah harus
menukarnya terlebih dahulu dengan dolar melalui website marketplace tersebut.
Penetapan
Kurs yang ada di marketplace tersebut tidak ada ikut campur dari pemerintah
negara tempat tinggal Anda. Sehingga kurs yang ada di marketplace itu disebut
dengan kurs bebas. Kurs dalam marketplace juga bisa berubah sewaktu-waktu
karena beberapa faktor yang mempengaruhinya.
2. Sistem Kurs Tetap
Sistem
kurs tetap ini ada campur tangan dari pemerintah di negara tempat tinggal Anda.
Sistem kurs ini juga ditetapkan oleh bank sentral yang secara aktif terlibat
dalam transaksi valas.
Dengan
ditetapkan oleh pemerintah maka ketika kita ingin menukar uang di bank satu
dengan bank yang lainnya, maka kursnya sama. Kemudian pihak bank juga tidak
bisa mengubah kurs sendiri sebab ada keterkaitan dengan pemerintah. Jika pihak
bank menyimpang dan tidak memenuhi standar maka akan di berikan sanksi.
3. Sistem Kurs
Terkendali Atau Terkontrol
Untuk
sistem yang ketiga ini, pemerintah atau pihak bank mempunyai kekuasaan dalam
menentukan nilai alokasi pemakaian valuta asing yang tersedia. Sehingga pasar
valas akan tetap stabil dan tidak akan terjadi banyak inflasi. Sistem ini
sangat berguna dalam memantau ketersediannya valuta asing dalam perdangan
kegiatan ekspor dan impor.
v Fungsi valuta asing
Alat
Tukar dan pembayaran Internasional
Valuta
asing sangat penting dalam perdanganan internasional seperti ekspor dan impor.
Valuta digunakan sebagai alat dalam melakukan tukar menukar barang atau
jasa dengan negara lain.
Misalnya
indonesia ingin mengimpor beras dari tiongkok, maka orang tiongkok tidak mau
kita bayar dengan rupiah, mereka pasti mau di bayar dengan dolar. Dengan
demikian valasberperan dalam transaksi tersebut. Kemudian apabila pemerintah
mempunyai utang dengan negara lain maka, cicilan dan bunganya di bayar
menggunakan valuta asing.
Alat Pengendali Kurs
Dengan
adanya pasar valas, maka pemerintah juga dapat mengendalikan kurs. Apakah mata
uang negara tersebut melemah atau menguat. Contohnya dengan adanya kurs Rupiah
ke dolar kita tahu bahwa nilai tukar rupiah semakin naik atau semakin menurun.
Sehingga Kurs dalam valas dijadikan patokan untuk mengendalikan nilai mata uang
suatu negara.
Alat Memperlancar
Perdagangan Internasional
Dengan
adanya valuta asing perdangan internasional semakin mudah. Apalagi sekarang,
dengan perkembangan teknologi siapa saja dapat melakukan transaksi perdagangan
antar negara. Apabila tidak ada valas maka perdagangan internasional dapat
terganggu, bahkan tidak bisa melakukan transaksi.
C.
IMPLIKASI BISNIS AKIBAT FLUKTUASI NILAI TUKAR
Fluktuasi nilai mata
uang adalah naik-turunnya harga suatu mata uang dibanding mata uang lainnya.
Perubahan harga tersebut disebabkan oleh permintaan dan penawaran di pasar
untuk mata uang tersebut dibanding mata uang lainnya. Jika Anda mendengar
berita mengenai nilai mata uang Rupiah yang berfluktuasi terhadap Dolar AS,
maka itu berarti harga sedang bergerak, bisa naik ataupun turun, akibat
terjadinya transaksi yang melibatkan kedua mata uang tersebut.
Hal inilah yang membentuk kurs, yang dapat pula diartikan sebagai sebuah
level harga atau nilai tukar suatu mata uang ketika dibandingan dengan mata
uang lain. Saat ini, nilai tukar mata uang memegang peranan penting, karena
aktivitas ekonomi pasar bebas melibatkan transaksi dari sebagian besar
negara-negara di dunia. Bagi perusahaan investasi dan investor mancanegara,
nilai tukar mata uang akan berdampak pada portofolio yang mereka miliki.
v Alasan Yang Mendasari Fluktuasi Nilai
Mata Uang
Nilai mata uang suatu negara bisa berfluktuasi
karena dipengaruhi oleh naik turunnya permintaan dan penawaran (Demand and
Supply) terhadap mata uang. Mata uang akan cenderung naik jika permintaan
melebihi penawaran, sedangkan ketika jumlah penawaran lebih banyak dari
permintaan, maka nilai mata uang akan cenderung turun.
Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran mata uang antara lain:
A. Kebijakan
pemerintah
B. Kondisi ekonomi
negara
C. Faktor tak
terduga, misalnya: bencana alam atau kerusuhan yang bisa segera mempengaruhi
kondisi politik, perekonomian, dan lain-lain.
Kondisi ekonomi negara mencakup berbagai komponen,
mulai dari pertumbuhan PDB, inflasi, belanja masyarakat, hingga
ketenagakerjaan. Masing-masing aspek berkontribusi terhadap Outlook ekonomi,
yang pada akhirnya mempengaruhi sentimen pasar dalam dinamika permintaan dan
penawaran terhadap suatu mata uang. Sebagai contoh, semakin tinggi tingkat
pengangguran suatu negara, semakin sedikit masyarakat yang bisa membelanjakan
uangnya. Dengan kata lain, daya beli masyarakat menjadi rendah, sehingga akan
membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lesu. Indikasi pertumbuhan yang demikian
akan membuat daya tarik mata uang melemah, dan menurunkan tingkat permintaan
terhadap mata uang negara terkait.
D. Nilai Mata Uang Asing Dan Terapannya Dalam Keputusan
Keuangan Perusahaan Global
Untuk
mengatasi kendala sulitnya integrasi negara-negara di dunia dalam sistem mata
uang tunggal, Global
Currency Initiative (GCI),
membuat konsep sistem mata uang organik atau hibrid, yaitu menggabungkan antara
sistem mata uang lokal dan sistem mata internasional. Nama sistemnya adalah
Organic Global Currency atau disingkat OGC. OGC adalah sistem mata uang
internasional yang dibuat, digunakan, dan dikelola bersama-sama oleh seluruh
negara anggota di seluruh dunia, tanpa batasan regional. OGC hanya dipergunakan
untuk transaksi internasional. Untuk transaksi lokal, setiap negara masih
menggunakan mata uang masing-masing. Dengan dipertahankannya sistem mata uang
lokal maka sistem OGC tidak memerlukan persyaratan integrasi ekonomi atau OCR
sebagaimana disyaratkan dalam sistem mata uang tunggal.
Sistem OGC
dibangun di atas 3 prinsip utama, yang masing-masing merupakan antitesis dari
sistem moneter global saat ini.
1.
Pertama, demokrasi.
OGC dibangun, digunakan dan dikontrol bersama-sama oleh seluruh negara di
dunia. Semua negara memiliki hak suara yang sama, memiliki kontrol yang sama,
dan proporsional. OGC menyediakan mata uang global gratis kepada semua negara
anggota.
2.
Kedua, organik. OGC
adalah bagian dari sistem mata yang lokal, tidak berdiri sendiri, dan bukan
mata uang asing (unsur asing). OGC dijamin oleh sistem mata uang lokal. Sistem
mata uang lokal juga bisa ditransfer nilainya ke dalam sistem OGC.
3.
Ketiga, aktif. OGC
adalah sistem yang aktif. Selain mengeluarkan mata uang internasional, OGC
memiliki sistem keseimbangan otomatis yang aktif menjaga keseimbangan seluruh
sistem moneter negara anggota.
Dengan
sistem yang organik atau hibrid ini, OGC berusaha mencapai efisiensi moneter
global sebagaimana mata uang tunggal di satu sisi, tapi tidak memerlukan
persyaratan integrasi dan tidak membuat negara-negara kehilangan kebebasan
moneter pada sisi yang lainnya.
SUMBER :