Jumat, 06 Oktober 2023

PENGARUH CITRA MEREK, PROMOSI DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNA SMARTPHONE OPPO)

 PENGARUH CITRA MEREK, PROMOSI DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN “(STUDI KASUS PADA PENGGUNA SMARTPHONE OPPO)”

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

           

Diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai

 gelar setara Sarjana Muda Jurusan Manajemen jenjang Strata Satu

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

 

Nama                           : Raja Muda Gemasih

NPM                           : 16216023

Jurusan                        : Manajemen

Pembimbing                : Dr. Yusye Milawaty, SE.,MM

 

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

JAKARTA

                                                                                2019

LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS

 

 

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama                           : Raja Muda Gemasih

NPM                           : 16216023

Jurusan                        : Manajemen

Fakultas                       : Ekonomi

Judul PI                       : PENGARUH CITRA MEREK, PROMOSI DAN                                                  HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN                                               “(STUDI KASUS PADA PENGGUNA SMARTPHONE                                              OPPO)”

Dengan ini saya menyatakan bahwa Penulisan Ilmiah (PI) yang telah saya buat ini adalah benar-benar karya saya sendiri, bukan jiplakan karya orang lain. Jika terdapat karya orang lain, saya akan mencantumkan sumber yang jelas.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan dan bersedia menerima sanksi berdasarkan tata tertib yang berlaku di Universitas Gunadarma.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam  keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun.                                                       

                                                           

                                                                           Jakarta, Juli 2019

                                                                                    Penulis,

                                                                       (Raja Muda Gemasih)

LEMBAR PENGESAHAN

 

JUDUL PI                  : PENGARUH CITRA MEREK, PROMOSI DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN “(STUDI KASUS PADA PENGGUNA SMARTPHONE OPPO)”  

Nama                           : Raja Muda Gemasih

NPM                           : 16216023

Jenjang                        : Strata Satu (S1)

Fakultas/Jurusan          : Ekonomi/Manajemen

Tanggal Sidang           :

Tanggal Lulus             :

Menyetujui,

Pembimbing PI                                                  Koordinator Jurusan PI

                                                                          Fakultas Ekonomi

 

(Dr. Yusye Milawaty, SE.,MM)                                  (Dr. Titi Nugraheni., SE.,MM)

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen

 

 

(Iman Murtono Soenhadji, Ph.D)


ABSTRAKSI

 

 

Raja Muda Gemasih, 16216023

PENGARUH CITRA MEREK, PROMOSI DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN “(STUDI KASUS PADA PENGGUNA SMARTPHONE OPPO)”

Penelitian Ilmiah. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, 2019.

Kata Kunci: Citra Merek, Promosi dan Harga

 

( + + Lampiran)

 

            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Citra Merek, Promosi dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pengguna Smartphone Oppo.

            Populasi dalam sampel penelitian ini adalah konsumen pengguna Smartphone Oppo. Sampel yang diambil sebanyak 100 orang responden dengan melakukan pengumpulan data menggunakan teknik random sampling melalui kuesioner yang diisi oleh pengguna Smartphone Oppo. Teknik analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan menggunakan uji validitas, uji realibilitas, uji regresi linier berganda, uji determinasi berganda, uji asumsi klasik, uji normalitas, uji multikolineritas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas, uji hipotesis, uji t (parsial), dan uji f (simultan) dengan menggunakan SPSS For Windows 23.

            Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh persamaan regresi adalah Y= 9,531 + 0,311  0,268 + 0,185 . Berdasarkan analisis data statistik, indikator -  indikator pada penelitian ini bersifat valid dan reliabel. Pada pengujian asumsi klasik mendapatkan hasil bahwa model regresi berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas dan tidak terdapat autokorelasi. Secara individual, variabel yang memiliki pengaruh yang lebih besar adalah variabel kualitas pelayanan sebesar 0,402, kemudian diikuti dengan variabel suasana rumah makan sebesar 0,266 dan yang memiliki pengaruh paling kecil yaitu variabel kualitas makanan sebesar 0,216. Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa ketiga variabel independen yang diteliti terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel dependen loyalitas konsumen. Kemudian melalui uji F dapat diketahui bahwa variabel independen layak untuk menguji variabel dependen loyalitas konsumen. Nilai koefisien determinasi (nilai adjusted R Square) diperoleh sebesar 0,333 bahwa persentase sumbangan pengaruh kualitas makanan, kualitas pelayanan dan suasana rumah makan terhadap loyalitas konsumen sebesar 33,3 % sedangkan 66,7 % sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan ke dalam penelitian ini.

 

Daftar Pustaka (1993-2017)

KATA PENGANTAR

 

            Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat-Nya serta Salawat dan salam senantiasa tercurahkan pada Nabi besar Muhammad SAW., semoga kita termasuk dalam umat yang diberikan pertolongannya kelak. Atas izin-Nya penulisan ilmiah ini selesai guna melengkapi sebagian syarat untuk mencapai jenjang setara Sarjana Muda jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma dengan judul “PENGARUH CITRA MEREK, PROMOSI DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN “(STUDI KASUS PADA PENGGUNA SMARTPHONE OPPO)””

            Terselesaikannya penulisan ini, berkat dukungan, bantuan, dorongan, petunjuk dan saran-saran dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1.      Prof. Dr. E. S. Margianti, SE, MM., selaku rektor Universitas Gunadarma.

2.      Toto Sugiharto, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

3.      Iman Murtono Soenhadji, Ph.D., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

4.      Dr. Titi Nugraheni., SE.,MM., selaku Koordinator Penulisan Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

5.      Dr. Yusye Milawaty, SE.,MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan, bimbingan dan waktunya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ilmiah ini dengan baik.

6.      Teristimewa kepada keluarga besar penulis, kedua orang tua yang telah memberikan dukungan, semangat serta perhatian kepada penulis. Tanpa cinta dari keluarga mungkin penulisan ilmiah ini tidak dapat diselesaikan.

7.      Kepada sahabat-sahabat penulis juga Dea Nurlaila, , Marlisa Fajar Rini ,Nurika Rahmania, Risa Alvira, Rizka F, Shania Andani, dan Satria Yudistira yang dapat memberikan motivasi, inspirasi, dan solusi dari permasalahan yang ada dalam penulisan ini.

8.      Seluruh rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan, atas bantuan, kritik, saran, arahan, dan bimbingannya yang telah diberikan kepada penulis.

            Penulis menyadari bahwa isi maupun penyajian penulisan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu diharapkan ada saran dan kritik yang membangun guna menyempurnakan, terhadap penulisan yang dibuat.

            Akhir kata, semoga penulisan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan membalas jasa budi baik semua pihak yang telah membantu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Depok, Januari 2019

Penulis,

 

                                                                                            (Raja Muda Gemasih)

KATA PENGANTAR

 

            Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat-Nya serta Salawat dan salam senantiasa tercurahkan pada Nabi besar Muhammad SAW., semoga kita termasuk dalam umat yang diberikan pertolongannya kelak. Atas izin-Nya penulisan ilmiah ini selesai guna melengkapi sebagian syarat untuk mencapai jenjang setara Sarjana Muda jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma dengan judul “PENGARUH CITRA MEREK, PROMOSI DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN “(STUDI KASUS PADA PENGGUNA SMARTPHONE OPPO)””

            Terselesaikannya penulisan ini, berkat dukungan, bantuan, dorongan, petunjuk dan saran-saran dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1.      Prof. Dr. E. S. Margianti, SE, MM., selaku rektor Universitas Gunadarma.

2.      Toto Sugiharto, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

3.      Iman Murtono Soenhadji, Ph.D., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

4.      Dr. Titi Nugraheni., SE.,MM., selaku Koordinator Penulisan Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

5.      Dr. Yusye Milawaty, SE.,MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan, bimbingan dan waktunya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ilmiah ini dengan baik.

6.      Teristimewa kepada keluarga besar penulis, kedua orang tua yang telah memberikan dukungan, semangat serta perhatian kepada penulis. Tanpa cinta dari keluarga mungkin penulisan ilmiah ini tidak dapat diselesaikan.

7.      Kepada sahabat-sahabat penulis juga Dea Nurlaila, , Marlisa Fajar Rini ,Nurika Rahmania, Risa Alvira, Rizka F, Shania Andani, dan Satria Yudistira yang dapat memberikan motivasi, inspirasi, dan solusi dari permasalahan yang ada dalam penulisan ini.

8.      Seluruh rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan, atas bantuan, kritik, saran, arahan, dan bimbingannya yang telah diberikan kepada penulis.

            Penulis menyadari bahwa isi maupun penyajian penulisan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu diharapkan ada saran dan kritik yang membangun guna menyempurnakan, terhadap penulisan yang dibuat.

            Akhir kata, semoga penulisan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan membalas jasa budi baik semua pihak yang telah membantu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Depok, Januari 2019

Penulis,

 

                                                                                            (Raja Muda Gemasih)

DAFTAR ISI

                            

                                                                                                                                                                                                                                                            Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS. ii

LEMBAR PENGESAHAN.. iii

ABSTRAKSI. iv

KATA PENGANTAR.. v

DAFTAR ISI. vii

DAFTAR TABEL.. xi

DAFTAR GAMBAR.. xii

DAFTAR LAMPIRAN.. xiii

BAB I PENDAHULUAN.. 1

1.1 Latar Belakang. 1

1.2 Rumusan Masalah. 5

1.3 Batasan Masalah. 5

1.4 Tujuan Penelitian. 5

1.5 Manfaat Penelitian. 6

1.5.1 Manfaat Akademis. 6

1.5.2 Manfaat Praktis. 6

BAB II LANDASAN TEORI. 7

2.1 Pemasaran. 7

2.1.1 Pengertian Pemasaran. 7

2.1.2 Bauran Pemasaran. 8

2.2 Citra Merek. 9

2.2.1 Definisi Citra Merek. 9

2.2.2 Indikator Citra Merek. 9

2.3 Promosi 11

2.3.1 Definisi Promosi 11

2.3.2 Indikator Promosi 11

2.4 Harga. 12

2.4.1 Definisi Harga. 12

2.4.2 Pengaruh Harga. 12

2.4.3 Indikator Harga. 12

2.5 Minat Beli Konsumen. 13

2.5.1 Pengertian Minat Beli Konsumen. 13

2.5.2 Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen. 14

2.5.3 Indikator Minat Beli Konsumen. 14

2.6 Kajian Penelitian Sejenis. 15

2.7      Kerangka Pemikiran. 18

2.8      Hipotesis Penelitian. 19

BAB III METODELOGI PENELITIAN.. 20

3.1 Objek Penelitian. 20

3.2 Data/Variabel Yang Digunakan. 20

3.2.1 Definisi Variabel Penelitian. 20

3.3 Metode Pengumpulan Data. 21

3.4 Populasi dan Sampel 22

3.4.1 Populasi 22

3.4.2 Sampel 22

3.5 Alat Analisis Yang Digunakan. 23

3.5.1 Uji Validitas. 24

3.5.2 Uji Realibilitas. 24

3.5.3 Regresi 25

3.5.3.1 Persamaan Regresi Linier Berganda. 25

3.5.3.2 Uji Determinasi (adjusted ) Berganda. 25

3.5.4 Uji Asumsi Klasik. 26

3.5.4.1 Uji Normalitas. 26

3.5.4.2 Uji Multikolinieritas. 26

3.5.4.3 Uji Autokorelasi 27

3.5.4.4 Uji Heterokedastisitas. 27

3.5.5 Uji Hipotesis. 27

3.5.5.1 Uji t (Parsial) 28

3.5.5.2 Uji F (Simultan) 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.. 29

4.1 Profil Objek Penelitian. 29

4.2 Deskripsi Responden. 30

4.2.1 Karakteristik Berdasarkan Usia. 31

 4.2.2 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan. 32

4.2.3 Karakteristik Berdasarkan Status. 33

4.2.4 Karakteristik Berdasarkan Penghasilan Perbulan. 34

4.2.5 Karakteristik Berdasarkan Lamanya Penggunaan Produk. 35

4.3 Skala Likert 36

4.4 Hasil Uji Instrumen. 39

4.4.1 Uji Validitas. 39

4.4.2 Uji Reliabilitas. 40

4.5 Uji Asumsi Klasik. 41

4.5.1 Uji Normalitas. 41

4.5.2 Uji Multikolinearitas. 42

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas. 43

4.5.4 Uji Autokorelasi 44

4.6 Analisis Regresi Linear Berganda. 45

4.7 Analisis Koefisien Determinasi (R²) 46

4.8 Uji Hipotesis. 47

4.8.1 Uji t (Parsial) 47

4.8.2 Uji F (Simultan) 49

4.9 Rangkuman Penelitian. 50

BAB V PENUTUP. 54

5.1      Kesimpulan. 54

    5.2       Saran. 55

DAFTAR PUSTAKA 56

LAMPIRAN 59

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR TABEL 

                                                                                                                           Halaman

Table 1.1 Data Market Share Smartphone di Indonesia Berdasarkan Penentuan Harga.. 2

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu. 15

Tabel 3.1 Skala Likert 21

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Usia. 31

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Pendidikan. 32

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Status. 33

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan. 34

Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Lamanya Penggunaan Produk. 35

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Citra Merek. 36

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Promosi 37

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Harga. 38

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Minat Beli 39

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas. 40

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas. 41

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas. 42

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas. 43

Tabel 4.14 Hasil Uji Autokorelasi 45

Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda. 45

Tabel 4.16 Hasil Analisis Koefisien Determinasi 47

Tabel 4.17 Hasil Uji t (Parsial) 48

Tabel 4.18 Hasil Uji F (Simultan) 49

Tabel 4.19 Hasil Rangkuman Penelitian. 50

 

 

 

DAFTAR GAMBAR

 

                                                                                                                           Halaman

Gambar 1.1 Group Oppo Indonesia. 2

Gambar 2.1 Kerangaka Pemikiran. 18

Gambar 4.1 Logo OPPO Smartphone. 29

Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Usia. 31

Gambar 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan. 32

Gambar 4.4 Responden Berdasarkan Status. 33

Gambar 4.5 Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan. 34

Gambar 4.6 Responden Berdasarkan Lamanya Penggunaan Produk. 35

Gambar 4.7 Grafik Scatterplot 44

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR LAMPIRAN

 

                                                                                                            Halaman

Lampiran 1 Kuisioner………………………………………………………………..59

Lampiran 2 Tabulasi Data…………………………………………………………...60

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi pada saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat sehingga memudahkan kita dalam melakukan aktifitas. Kehadiran teknologi tersebut dimaksudkan untuk mencapai hasil yang lebih efisien, efektif serta ketepatan penggunaan. Salah satu teknologi yang berkembang pesat adalah teknologi smartphone. Dengan adanya smartphone memudahkan manusia dalam berkomunikasi dan mencari informasi, sehingga membuat manusia lebih praktis dalam mencari informasi dan berkomunikasi dalam keadaan apapun. Peluang ini justru dimanfaatkan oleh perusahaan yang bergerak dibidang elektronik untuk menciptakan smartphone yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan memberi kepuasan bagi konsumen. Melihat respon serta antusias masyarakat yang sangat tinggi akan kebutuhan terhadap perangkat komunikasi, merupakan hal yang melatar belakangi Oppo Electronic Corp, Ltd untuk ikut ambil bagian dalam meramaikan pasar smartphone di dunia.

Oppo Electronic Corp, Ltd berdiri pada tahun 2004 sebagai produsen elektronik yang beralamat di Dongguan, Guangdong, Negara China. Sebelum merambah ke teknologi mobile smartphone, Oppo memproduksi peralatan elektronik seperti MP3 Player, LCD TV, Portable Media Player, DVD, eBook dan Disc Player (http://tentang-oppo.blogspot.com/p/sejarah.html). Hingga pada tahun 2008 Oppo mulai melakukan inovasi dan memproduksi smartphone untuk pertama kalinya, pada bulan april 2013 Oppo secara resmi menginjakan kaki di Indonesia dan memasarkan produknya. Sebelum menjajaki pasar Indonesia Oppo terlebih dahulu sudah melebarkan sayap di pasar Vietnam, Qatar, Rusia dan Amerika. Sejak saat itu perusahaan dan manajemen Oppo terus melakukan kegiatan promosi dalam upaya memperkenalkan produk serta kualitas produknya yang dilakukan berbagai media seperti TV, Internet, Media Cetak dan sebagainya. Smartphone unggulan Oppo yaitu Oppo Find Way U7015, Oppo Find 5 dan Oppo Find Piano. Harga smartphone Oppo yang ditawarkan di pasar Indonesia sampai saat ini sangat terjangkau, walaupun ada beberapa tipe dari Oppo yang memiliki harga relatif mahal, hal ini dikarenakan model dari tipe tersebut sangat eksklusif. Perusahaan ini mulai memproduksi smartphone yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan alat berkomunikasi serta alat untuk mencari informasi yang bisa digunakan dalam keadaan dan dalam waktu apapun, serta dapat memberikan kepuasan bagi konsumen, sehingga dengan kepuasan yang dirasakan, konsumen dapat mempengaruhi keluarga, teman, serta kelompok lain untuk mencoba atau bahkan melakukan pembelian terhdap produk Oppo.

 

Gambar 1.1

Group Oppo Indonesia

 

Brand Image atau citra merek, yakni deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu (Tjiptono, 2005). Menurut Kotler, Armstrong (2001) “Brand Image adalah keyakinan tentang merek tertentu” (hlm.225). Citra atau asosiasi mempresentasikan persepsi yang bisa merefleksikan kenyataan yang objektif ataupun tidak. Citra yang terbentuk dari asosiasi inilah yang mendasari dari keputusan membeli bahkan loyalitas merek (brand loyalty) dari konsumen.

Promosi dapat menjadi sumber informasi untuk evaluasi produk dan toko (Raghubir, 2004). Promosi yang tidak terduga dapat dikaitkan dengan keberuntungan murni dan dapat mengurangi perasaan bersalah terkait dengan pembelian produk (Strahilevitz dan Myers, 1998). Peneliti menemukan bahwa promosi harga (misalnya diskon) cenderung mempengaruhi secara positif perkiraan pelanggan terhadap harga wajar dari produk yang dipromosikan, untuk meningkatkan nilai transaksi yang dirasakan, dan untuk meningkatkan kepuasan dengan niat membeli dan membeli (Darke dan Dahl, 2003; Hsu dan Liu, 1998; Olivier dan Shor, 2003). Promosi juga merupakan salah satu atribut penting yang berkontribusi untuk menghasilkan citra toko yang positif (Collins-Dodd dan Lindley, 2003; Thang dan Tan, 2003).

Harga merupakan komponen penting atas suatu produk, karena akan berpengaruh terhadap keuntungan produsen. Harga juga menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli, sehingga perlu pertimbangan khusus untuk menentukan harga tersebut. Pengertian harga sangat beragam menurut para ahli. Menurut Tjiptono (2002), Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan.

Diambil dari Data IDC Asia/Pacific Quarterly Mobile Phone Tracker 2017Q2 adalah data market share smartphone di Indonesia berdasarkan penentuan harga yang ditunjukan pada tabel 1.1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Table 1.1

Data Market Share Smartphone di Indonesia Berdasarkan Penentuan Harga

Jika dilihat dari tabel 1.1 maka dapat dilihat perbandingan market share tahun 2017 dengan tahun 2016 di Indonesia dimana dalam data tersebut dapat dilihat bahwa market share OPPO pada tahun 2017 mengalami kenaikan dari tahun 2016 dimana pada tahun 2016 market share OPPO sebesar 16,6%, sedangkan tahun 2017 market share OPPO mengalami kenaikan menjadi 22,9%. Dari uraian tersebut,  maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dalam bentuk penulisan ilmiah yang berjudul “PENGARUH CITRA MEREK, PROMOSI DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNA SMARTPHONE OPPO)”  

 

 

 

 

 

1.2 Rumusan Masalah

            Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan sebagai berikut :

1.      Bagaimana pengaruh citra merek terhadap minat beli konsumen pada pengguna produk smartphone Oppo?

2.      Bagaimana pengaruh promosi terhadap minat beli konsumen pada pengguna produk smartphone Oppo?

3.      Bagaimana pengaruh harga terhadap minat beli konsumen pada pengguna produk smartphone Oppo?

4.      Bagaimana pengaruh  citra merek, promosi dan harga terhadap minat beli konsumen pada pengguna produk smartphone Oppo?

 

1.3 Batasan Masalah

            Pada penelitian ini penulis hanya membatasi masalah tentang pengaruh citra merek, promosi dan harga terhadap minat beli konsumen produk smartphone asal China yaitu Oppo, Depok 20 Desember 2018.

 

 

1.4 Tujuan Penelitian

            Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui :

1.      Pengaruh citra merek terhadap minat beli konsumen pada pengguna produk smartphone Oppo.

2.      Promosi terhadap minat beli konsumen pada pengguna produk smartphone Oppo.

3.      Harga terhadap minat beli konsumen pada pengguna produk smartphone Oppo.

4.      Pengaruh citra merek, promosi dan harga terhadap minat beli konsumen pada pengguna produk smartphone Oppo secara simultan.

 

 

 

1.5 Manfaat Penelitian

            Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain :

            1.5.1 Manfaat Akademis

1.      Manfaat untuk akademik, yaitu diharapkan dapat memahami lebih lanjut serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen pemasaran terutama bagi akademis yang ingin menganalisis citra merek, promosi dan harga terhadap minat beli konsumen smartphone Oppo.

2.      Memberi tambahan bukti observasi tentang pengaruh citra merek, promosi dan harga terhadap minat beli konsumen smartphone yang diharapkan bisa menjadi dasar penelitian lebih lanjut.

 

1.5.2 Manfaat Praktis

1.      Bagi perusahaan, yaitu sebagi bahan masukan dalam pertimbagan bagi perusahaan Oppo dalam upaya meningkatkan minat beli konsumen.

2.      Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat membantu dan menjadi bahan referensi bagi peneliti mengenai pengaruh citra merek, promosi dan harga terhadap minat beli konsumen smartphone Oppo.

3.      Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi untuk menambah pengetahuan dan sebagai bahan referensi tambahan untuk melakukan penelitian ilmiah.

BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1       Pemasaran

2.1.1    Pengertian Pemasaran

            Dalam bisnis selalu ada kompetisi antar perusahaan. Perusahaan akan terus berusaha untuk memperluas pasar dan mempertahankan eksistensi perushaan. Aktivitas perusahaan dalam pemasaran ini untuk menentukan arah perusahaan agar mampu bersaing dalam dunia persaingan yang makin ketat. Pemasaran merupakan unsur penting dalam perusahaan untuk menentukan sukses tidaknya suatu bisnis. Untuk itu perusahaan harus menerapkan pengertian pemasaran dengan benar agar tetap bertahan. Dibawah ini terdapat beberapa pengertian pemasaran.

            Pemasaran atau Marketing, menurut Kotler (2000) adalah “ is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering, and freely exchanging products and services of value with others”. Pemasaran yaitu suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

            Menurut William J. Stanton, pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari berbagai kegiatan bisnis atau usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga barang atau jasa, mempromosikannya, dan mendistribusikannya kepada konsumen dan bisa memuaskan konsumen.

            Menurut Philip Kotler (2001), pemasaran merupakan salah satu bentuk aktivitas kegiatan manusia yang memiliki landasan untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan melalui serangkaian proses baik pertukaran, penawaran dan masih banyak lagi hal lainnya.

 

 

 

 

2.1.2 Bauran Pemasaran

            Menurut Kotler & Armstrong (1997), “Bauran pemasaran atau marketing mix adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran”.

Menurut Alma (2005), “Marketing mix adalah strategi mengkombinasikan kegiatan-kegiatan marketing, agar tercipta kombinasi maksimal sehingga memunculkan hasil paling memuaskan”.

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010), “Marketing mix adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Dengan kata lain marketing mix adalah kumpulan dari variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan konsumen”.

1.      Produk (Product)

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010), “Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan”. Produk tidak hanya selalu berupa barang tetapi bisa juga berupa jasa ataupun gabungan dari keduanya (barang dan jasa).

2.      Harga (Price)

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010) harga adalah, “Jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya”. Setelah produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan, maka perusahaan akan menentukan harga dari produk tersebut.

3.      Tempat (Place)

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010), tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan saluran distribusi, saluran dimana produk tersebut sampai kepada konsumen. Definisi tentang saluran distribusi adalah, “Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau industri pemakai”

4.      Promosi (Promotion)

Menurut Tjiptono (2008), pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah suatu kelompok komponen pemasaran yang terdiri dari 4P: product, price, place dan promotion yang saling terkait satu sama lain, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen serta mencapai tujuan perusahaan.

 

2.2       Citra Merek

2.2.1    Definisi Citra Merek

            Menurut Aaker dan Biel (1993), Citra Merek adalah penilaian konsumen terhadap merek tersebut dalam sebuah pasar. Penciptaan tersebut dapat tercipta berdasarkan pengalaman pribadi maupun mendengar reputasinya dari orang lain atau media. Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) “Citra Merek adalah sekumpulan asosiasi mengenai suatu merek yang tersimpan dalam benak atau ingatan konsumen”.

2.2.2    Indikator Citra Merek

            Menurut Sutrisna (2002), indikator yang mempengaruhi citra merek (brand image) sebagai berikut:

1.      Persepsi konsumen mengenai pengenalan produk

Misalnya saat provider kartu SIM 3 pertama kali meluncurkan produknya, 3 menawarkan harga yang lebih murah dengan tarif telpon yang murah dan SMS gratis ke sesama pengguna kartu 3, maka persepsi yang terbentuk adalah kartu 3 dengan tarif yang murah dan harga terjangkau karena tersedia isi ulang pulsanya mulai dari Rp. 1.000, dan kartu 3 adalah kartu untuk kalangan menengah ke bawah atau untuk remaja.

2.      Persepsi konsumen terhadap kualitas

Contoh setelah menggunakan sepatu merek Clark, persepsi yang terbentuk adalah Clark sepatu dengan kualitas baik karena aman digunakan tidak membuat kaki lecet ataupun sakit.

3.      Persepsi konsumen terhadap ukuran

Contohnya Pond’s yang menyediakan ukuran untuk produknya, misalnya pelembab Pond’s yang tersedia dalam kemasan 20 ml sehingga lebih praktis jika berpergian.

4.      Persepsi konsumen terhadap daya tahan

Contohnya baterai Alkalin yang mempunyai daya tahan 2 kali lebih lama dari batu baterai ABC.

5.      Persepsi konsumen terhadap desain atau model kemasan

Contohnya perubahan desain kemasan pada WRP body shape yang semula dengan desain wanita berbaju hijau dengan scarf  menutupi lehernya sekarang menjadi lebih menarik dengan desain wanita berbaju merah dengan gaun beckless dan lebih menunjukkan body shape  yang indah setelah menggunakan WRP body shape.

6.      Persepsi konsumen terhadap warna produk

Contohnya Honda Jazz yang memiliki berbagai macam warna, sehingga menegaskan bahwa mobil Honda Jazz diperuntukkan untuk anak muda yang stylish dan ceria.

7.      Persepsi konsumen terhadap harga

Contohnya kita membeli baju di Butik dengan harga yang mahal maka akan menambah rasa percaya diri dan gengsi.

8.      Persepsi konsumen terhadap lokasi

Jika suatu perusahaan memilih lokasi di pasar-pasar atau misalnya di pasar baru maka terkesan jika produk tersebut tidak bermerek (murahan), tetapi jika ditempatkan pada lokasi dengan nilai prestig yang tinggi maka akan meningkatkan persepsi konsumen terhadap produk tersebut. Contohnya jika Ethan Aigner di pasarkan di pasar baru maka konsumen akan bertanya-tanya produk tersebut asli atau palsu? Berbeda jika Ethan Aigner di pasarkan di Paris Van Java.

2.3       Promosi

2.3.1    Definisi Promosi

Menurut Tjiptono (2002), promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran artinya aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

 

2.3.2    Indikator Promosi

            Bauran komunikasi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2012) terdapat delapan cara komunikasi utama, antara lain:

1.      Advertising (periklanan), yaitu bentuk presentasi dan promosi non personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas.

2.      Sales Promotion (promosi penjualan), yaitu insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

3.      Event and Eperiences, yaitu aktivitas yang disponsori perusahaan dan program yang dirancang untuk menciptakan merek khusus atau sehari-hari.

4.      Public Relations and Publicity, yaitu membangun hubungan baik dengan berbagai public perusahaan dengan sejumlah cara, supaya diperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan.

5.      Direct Marketing (penjualan langsung), yaitu hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan yang dibidik secara seksama dengan tujuan baik untuk memperoleh tanggapan segera maupun untuk membina hubungan dengan pelanggan yang langgeng (penggunaan telepon, faximile, e-mail, internet dan perangkat-perangkat lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu).

6.      Interactive Marketing, yaitu kegiatan dan program langsung yang dirancang untuk menarik perhatian konsumen yang bertujuan meningkatkan kesadaran, perbaikan citra, dan meningkatkan penjualan produk maupun jasa baik secara langsung maupun tidak langsung.

7.      Word of Mouth, yaitu kegiatan pemasaran melalui perantara orang ke orang, tulisan ataupun alat komunikasi elektronik yang berhubungan dengan pengalaman pembelian jasa atau pengalaman menggunakan produk dan jasa.

8.      Personal Selling (penjualan perorangan), yaitu presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

 

2.4       Harga

2.4.1    Definisi Harga

            Harga merupakan nilai suatu produk atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang yang memiliki manfaat dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan atau dipasarkan. Menurut Kotler (2008). Harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat dijual dengan harga tinggi dan menghasilkan laba yang besar.

 

2.4.2    Pengaruh Harga

            Menurut Irawan (2004) harga, untuk pelanggan yang sensitive, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money yang tinggi. (Lupyoadi, 2001) harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan.

 

2.4.3    Indikator Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2012) menjelaskan ada empat ukuran yang  mencirikan  harga,  adalah:  keterjangkauan  harga,  kesesuaian harga  dengan kualitas, kesesuaian  harga  dengan  manfaat,  dan  harga  sesuai  kemampuan  atau daya beli. Di bawah ini penjelasan empat ukuran harga, yaitu:

1.      Keterjangkauan harga, konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek dan harganya juga berbeda dari termurah sampai termahal. Dengan harga yang ditetapkan parakonsumen banyak yang membeli produk.

2.      Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga. Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya. Dalam hal ini mahal murahnya harga suatu produk sangat dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk tersebut.

3.      Kesesuaian harga dengan kualitas produk. Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen orang sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena mereka melihat adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi orang cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik.

4.      Kesesuaian harga dengan manfaat. Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atas sama dengan yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan pembelian ulang.

 

2.5       Minat Beli Konsumen

2.5.1    Pengertian Minat Beli Konsumen

Mehta (1994) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Minat beli menurut Kinnear dan Taylor (1995) (Thamrin, 2003) adalah merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Menurut Howard (1994) (Durianto dan Liana, 2004) adalah minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

 

2.5.2    Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen

            Swastha dan Irawan (2001), mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat. Super dan Crites (Lidyawatie, 1998), menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat, yaitu:

a.       Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain.

b.      Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.

c.       Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.

d.      Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja.

e.       Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.

 

2.5.3    Indikator Minat Beli Konsumen

Menurut Ferdinand (2002), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:

a.       Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

b.      Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

c.       Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.

d.      Minta eksploratif, minan ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

 

2.6       Kajian Penelitian Sejenis

            Untuk menambah referensi penelitian dalam Penulisan Ilmiah maka penulis melampirkan beberapa penulisan ilmiah. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Peneliti

Judul

Variabel

Hasil

Arief Adi Satria (2017)

Pengaruh Harga, Promosi Dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Perusahaan A-36.

X1 : Harga

X2 : Promosi

X3 : Kualitas Produk

Y : Minat Beli

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Harga, Promosi dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen.

Arif Rachman Hakim (2017)

Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Bimbel Tridaya Bandung.

X1 : Brand Image

Y : Minat Beli

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Brand Image berpengaruh pada Minat Beli Konsumen.

Indra Jaya Krisna Gede

Pengaruh Citra Merek, Kualitas

X1 : Citra Merek

 

Berdasarkan hasil penelitian menunujukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan

Prabowo (2016)

Produk, Persepsi Harga Dan Word Of Mouth Terhadap Minat Beli.

X2 : Kualitas Produk

X3 : Persepsi Harga

X4 : Word of Mouth

Y : Minat Beli

signifikan antara Citra Merek, Kualitas Produk, Persepsi Harga Dan Word Of Mouth.

Greg Joel, James D.D. Massie, Jantje L. Sepang (2014)

Pengaruh Motivasi, Persepsi Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Sepeda Motor Matic Merek Honda Di Kota Manado.

X1 : Motivasi

X2 : Persepsi Harga

X3 : Kualitas Produk

Y : Minat Beli Konsumen

Hasil uji hipotesis dan analisis regresi menunjukkan bahwa variabel Motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Beli khususnya pada responden di Kota Manado, dan pengaruhnya adalah postif.

 

Hasil uji hipotesis dan analisis regresi menunujukkan bahwa variabel Persepsi Harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Beli khususnya pada responden di Kota Manado, dan pengaruhnya adalah positif.

 

Hasil uji hipotesis dan analisis regresi menunjukkan bahwa variabel Kualitas Produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Beli khususnya pada responden di Kota Manado, dan pengaruhnya adalah positif.

 

Hasil uji hipotesis dan analisis regresi menunujukkan bahwa variabel Motivasi, Persepsi Harga, serta Kualitas Produk secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap Minat Beli sepeda motor matik merek Honda di Kota Manado, dan pengaruhnya adalah positif.

Nur Achidah, M Mukery Warso, Leonardo Budi Hasiolan (2016)

Pengaruh Promosi, Harga Dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Study Empiris pada Produk Honda Beat Di Weleri-Kendal).

X1 : Promosi

X2 : Harga

X3 : Desain

Y : Keputusan Pembelian

Berdasarkan analisis secara parsial, ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa semua variabel independent (promosi, harga dan desain) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian motor Honda Beat di Weleri-Kendal.

 

Berdasarkan pengujian secara simultan, ternyata hasil peneliti membuktikan bahwa semua variabel independent (promosi, harga dan desain) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu Keputsan Pembelian.

 

Dan dari hasil pengujian regresi berganda menunjukkan bahwa dari semua variabel independent (promosi, harga dan desain) itu berpengaruh positif terhadap Keptusan Pembelian.

 

 

 

 

 

 

2.7       Kerangka Pemikiran

Penelitian ini akan meneliti sejauh mana Pengaruh Citra Merek, Promosi dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Smartphone Oppo. Kerangka pemikiran teoritis dapat dilihat dalam gambar berikut ini:

 

Citra Merek

(X1)

Promosi

(X2)

Harga

(X3)

Minat Beli

(Y)

H1

H3

H2

H4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 2.1

Kerangaka Pemikiran

Keterangan :

                        : Pengaruh masing-masing variabel

                        : Pengaruh variabel secara simultan

H1                   : Pengaruh X1 terhadap Y

H2                   : Pengaruh X2 terhadap Y

H3                   : Pengaruh X3 terhadap Y

H4                   : Pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y

 

 

 

 

2.8       Hipotesis Penelitian

            Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara atas rumusan masalah, yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiyono, 2008). Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Uji yang dilakukan dapat membuktikan dugaan dengan tujuan untuk mendapatkan kesimpulan sementara.

            Pengujian hipotesis yang dilakukan yaitu terhadap variabel citra merek, promosi dan harga. Kemudian pengujian terhadap ketiga variabel secara keseluruhan tersebut, yaitu variabel citra merek, promosi dan harga terhadap minat beli konsumen pengguna Smartphone Oppo. Berdasarkan rumusan masalah yang tertera, dapat dihasilkan hipotesis sebagai berikut :

H1       : Citra merek berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen

H2       : Promosi berpengaruh positif terhadap minta beli konsumen

H3       : Harga berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen

H4       : Citra merek, promosi dan harga berpengaruh positif terhadap minta beli konsumen secara simultan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

 

3.1 Objek Penelitian

            Objek penelitian merupakan variabel apa saja yang diteiti oleh penulis dalam melakukan penelitian. Adapaun objek penelitian yang penulis teliti yaitu mengenai citra merek ( , promosi  dan harga ( terhadap minat beli konsumen pada pengguna smartphone Oppo.

 

3.2 Data/Variabel Yang Digunakan

3.2.1 Definisi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diatrik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu :

1.        Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut sebagai variable terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Variabel dependen dari penelitian ini adalah minat beli konsumen pada pengguna smartphone Oppo.

2.        Variabel Independen

Variabel ini sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahnnya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2013). Variabel independent dalam penelitian ini adalah:

1.   Citra Merek

2.   Promosi (

3.   Harga (

 

 

 

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam menyusun penulisan ilmiah ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

1.     Kuisioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan kuisioner. Daftar pertanyaan tertulis yang akan diisi oleh responden terdiri dari berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan citra merek, promosi dan harga untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel tersebut terhadap minat beli pada pengguna smartphone Oppo. Metode pengukuran pada kuisioner ini menggunakan skala likert, dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur ini dapat dijadilakan titik tolak ukur. Instrumen pertanyaan atau pernyataan ini akan menghasilkan total skor bagi tiap anggota sampel yang diwakili oleh setiap nilai skor seperti instrumen dibawah ini :

 

Tabel 3.1

Skala Likert

No.

Keterangan

Bobot

1

Sangat Setuju (SS)

5

2

Setuju (S)

4

3

Netral (N)

3

4

Tidak Setuju (TS)

2

5

Sangat Tidak Setuju (STS)

1

 

       Kuisioner ini menggunakan system tertutup, yaitu jenis pertanyaan yang disertai alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut dengan prosedur sebagai berikut :

 

 

 

1.      Membagikan Kuisioner

Responden diminta mengisi kuisioner pada lembar jawaban yang telah disediakan.

2.      Studi pustaka

Pengumpulan data yang digunakan dengan membaca buku-buku literature, jurnal-jurnal, internet, majalah, dan penelitian sejenis yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

 

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu objek yang akan diteliti yaitu populasi. Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2010) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi ini ditujukan pada pengguna smartphone Oppo.

 

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila peneliti melakukan penelitian terhadap populasi yang besar, sementara peneliti ingin meneliti tentang populasi tersebut dan peneliti memeiliki keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel, sehingga generalisasi kepada populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan metode random sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu konsumen yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Dikarenakan jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui, maka menurut Purba (2006) dalam menentukan sampel menggunakan rumus sebagai berikut :

 

 

 


Dimana :

N         : jumlah sampel

Z          : tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96

Moe     : Margin of error max, yaitu tingkat kesalahan maksimal pengembalian sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan. Dengan menggunakan Margin of error max sebesar 10% atau 0,1 maka jumlah sampel minimal yang dapat diambil sebesar :

 


 = 96,04

 

Berdasarkan perhitungan diatas jumlah sampel dalam penelitian ini disesuaikan oleh peneliti sebanyak 100 responden, hal ini  dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data dan untuk hasil pengujian yang lebih baik serta dianggap sudah mampu mewakili populasi yang menggunakan smartphone Oppo.

 

3.5 Alat Analisis Yang Digunakan

Setelah data terkumpul akan dilakukan analisis data, agar suatu data yang dikumpulkan dapat bermanfaat maka harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Tujuan metode analisis data adalah untuk menginterprestasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Metode yang digunakan penulis dalam menganalisis penelitian ini yaitu menggunakan Skala Likert, Uji Validitas, Uji Realibilitas, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Linier Berganda, dan pengujian Hipotesis (Uji F dan Uji t). Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS For Windows 23.

 

3.5.1 Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut. Butir-butir pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini berasal dari kuisioner dan dipadukan dengan penjabaran atas definisi teoritis dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hal ini memberikan dukungan bahwa butir-butir pengukuran yang dijadikan indikator-indikator konstruksi terbukti memiliki validitas isi yaitu butir-butir pengukuran tersebut merupakan alat ukur yang mecukupi dan representatif yang sesuai dengan konsep teoritis. Menurut Ghozali (2011), uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom (corrected item-total correlations) dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid. Pengembalian keputusan untuk menguji validitas butir pertanyaan atau pernyataan kuisioner adalah sebagai berikut :

1.        Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka variabel tersebu dinyatakan valid.

2.        Jika r hitung tidak positif dan r hitung < r tabel maka variabel tersebut dinyatakan tidak valid.

 

3.5.2 Uji Realibilitas

   Uji Realibilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waku ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach’s Alpha, dimana kuisioner dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Ghozali, 2016).

 

 

3.5.3 Regresi

3.5.3.1 Persamaan Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen ( , , ) dengan variabel dependen (Y). Maka persamaan regresi yang terbentuk sebagai berikut :

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+…+bnXn

 

 


Keterangan :

Y                        : Variabel terikat (dependen)

X (1,2,3…)        : Variabel bebas (independent)

a                         : Nilai konstanta

b (1,2,3…)         : Nilai koefisien regresi

 

3.5.3.2 Uji Determinasi (adjusted ) Berganda

Dalam Uji Regresi Linier Berganda, Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase variabel-variabel bebas terhadap naik atau turunnya variabel terkait. Untuk itu, digunakan angka-angka yang ada pada Tabel Model Summary adalah perbandingan antara variabel Y yang dijelaskan oleh ,  dan  secara bersama-sama dibandingkan dengan total Y. Tidak ada ukuran yang pasti berapa besarnya  untuk mengatakan bahwa suatu pilihan variabel sudah tepat. Jika  mendekati 1 atau semakin besar, maka model semakin tepat. Semakin besar n (ukuran sampel) maka nilai  cenderung semakin kecil. Sebaliknya, jika n semakin kecil maka  akan cenderung besar. Hal ini disebabkan karena variasi data yang relative kecil pada data runtun waktu yang terdiri dari satu unit analisis saja. Uji ini digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel yang digunakan pada penelitian tersebut.

 

 

 

 

 

3.5.4 Uji Asumsi Klasik

Mengukur tingkat keeratan hubungan atau pengaruh antar variabel bebas melalui besaran koefisien korelasi (r). Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi dan konsisten.

 

3.5.4.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut terdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Jika data dalam pengujian terbukti tidak normal, maka langkah yang harus dilakukan adalah :

1.           Menambahkan data (sampel) karena ada yang berasumsi semakin banyak data maka semakin besar kemungkinan data berdistribusi normal.

2.           Membuang data yang ekstrim.

3.           Melakukan transformasi data dengan cara log, Ln, SQRT, Reciprocal ataupun Reverse Score.

 

3.5.4.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengkaji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi atas variabel bebas, karena model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Tolerance dan kolom VIF (Variance Inflated Factor). Tolerance adalah indikator seberapa banyak variabilitas sebuah variabel bebas tidak bisa dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jika nilai Tolerance sangat kecil (<0,10), maka menandakan korelasi berada suatu variabel bebas sangat tinggi dengan variabel bebas lainnya dan mengindikasikan Multikolinieritas. Nilai VIF merupakan invers dari nilai tolerance (1 dibagi Tolerance). Jika nilai VIF > 10, maka mengindikasikan terjadi Multikolinieritas. Maka, agar tidak terjadi multikolinieritas nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.

 

3.5.4.3  Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (Singgih Santoso, 2012). Model regresi dapat dikatakan baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, maka dapat menggunakan Uji Durbin-Watson (D-W). Menurut Santoso (2012), pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari ketentuan berikut :

a.         Bila D-W terletak dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

b.        Bila nlai D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.

c.         Bila nilai D-W terletak diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

 

3.5.4.4  Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamat pada model regresi linier. Uji Heterokedastisitas perlu dilakukan karena untuk mengetahui adanya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada regresi linier, dimana dalam model regresi harus dipenuhi syarat tidak adanya heterokedastisitas.

 

3.5.5 Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan semenara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data, jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban yang empiris (Sugiyono, 2000). Hipotesis ditolak bukan berarti menyimpulkan bahwa hipotesis salah, kemungkinan disebabkan bukti yang tidak konsisten dangan hipotesis. Hipotesis diterima sebagai akibat tidak cukupnya bukti untuk menolak dan tidak berkesimpulan bahwa hipotesis itu selalu benar.

 

3.5.5.1 Uji t (Parsial)

Uji t bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat dengan membandingkan nilai t hasil perhitungan dengan nilai t tabel. Pengujian setiap koefisien regresi dikatakan signifikan bila nilai mutlak t tabel atau nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan yang dipilih) maka hipotesis nol (  ditolak dan hipotesis alternatif (  diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan lebih besar dari 0,05 (tingkat keprcayaan dipilih) maka hipotesis nol (  diterima dan hipotesis alternatif (  ditolak. Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh atau tidaknya variabel yang diteliti tiap-tiap per variabel (parsial).

 

3.5.5.2 Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variable independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji dilakukan dengan membandingkan antara nilai F hitung dengan tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5%. Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah jika p value < 0,05 maka  diterima dan jika p value > 0,05 maka  ditolak. Uji ini untuk mengetahui pengaruh atau tidaknya variabel yang diteliti secara bersama-sama (simultan).

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Objek Penelitian

            OPPO adalah penyedia layanan elektronik dan teknologi global yang membawakan perangkat elektronik seluler terbaru dan tercanggih di lebih dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat, China, Australia dan negara-negara lain di Eropa, Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika. OPPO berusaha memberikan pengalaman menggunakan ponsel terbaik melalui desain yang cermat dan teknologi yang cerdas.

            Salah satu produk yang kini di luncurkan oleh perusahaan ini yaitu smartphone. OPPO smartphone hadir bagi orang-orang yang ingin smartphone mereka bekerja lebih banyak. Ini alasan dedikasi dan upaya terbaik yang perusahaan lakukan demi pengguna, maka dari itu OPPO berusaha keras supaya ponsel perusahaan bisa memuaskan konsumen.

 

 

 

 


Gambar 4.1

Logo OPPO Smartphone

Sumber: www.oppo.com

            OPPO didorong rasa cinta terhadap kesenian. Kesetiaan dan upaya perusahaan terhadap seni dan teknologi adalah hal yang mengilhami perusahaan untuk membuat produk yang cantik dari dalam sampai luar. OPPO 2 mempertimbangkan segalanya. Mulai dari apek kualitas sampai estetika di setiap perangkat; sudut dan tepi, warna, semuanya didesain dengan canggih. Perusahaan tidak hanya menciptakan perangkat yang sekedar cantik, namun juga sangat nyaman digunakan.

            Sebagai pemain baru, Oppo terlihat sangat serius menggarap pasar Indonesia. Mereka tak segan-segan mem-branding toko ponsel yang dianggap potensial atau berada di lokasi strategis. Iklannya rutin muncul di berbagai media, termasuk menjadi sponsor acara terkenal di sebuah stasiun televisi swasta. Selama setengah tahun pertama menyemarakkan pasar ponsel Indonesia, belanja iklan Oppo kabarnya telah menembus Rp 40 miliar. OPPO berpikir sangat keras untuk mendesain produk OPPO, karena OPPO merancang gaya hidup setiap orang yang berbeda, persis dengan rincian-rincian terkecil sekalipun. Kini saatnya teknologi bersatu dalam kehidupan. (www.ponselmu.com)

            OPPO berusaha keras mengejar teknologi terkini, standar kualitas perangkat lunak tertinggi, dan mewujudkan pengalaman pengguna yang terbaik. Perusahaan merancang, memproduksi, dan mempromosikan produk OPPO sendiri supaya pelanggan bisa mendapatkan produk yang paling andal dan canggih dari awal sampai akhir. (www.oppo.com)

                Sejak didirikan di tahun 2004, OPPO telah berusaha membawakan ideologi ini kepada para penggunanya di seluruh dunia. Setelah berhasil memasuki pasar ponsel di tahun 2008, OPPO mulai membentangkan sayapnya memasuki pasar internasional di tahun 2010 dan membuka bisnis global untuk pertama kalinya pada bulan April 2010 di Thailand.Hari ini, OPPO sudah hadir di 21 pasar di seluruh dunia. Dari awal, produk OPPO sudah mendorong batas-batas. Seiring OPPO berusaha menjangkau pasar-pasar baru, perusahaan bertujuan supaya produk OPPO lebih mudah dicari di seluruh dunia tanpa perlu mengurangi layanan dan kualitas produk (www.oppo.com)

4.2 Deskripsi Responden

            Data deskriptif menggambarkan keadaan atau kondisi responden perlu diperhatikan sebagai tambahan untuk memenuhi hasil penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah pengguna smartphone Oppo. Pengujian dilakukan terhadap 100 responden yang telah terkumpul oleh penulis sehingga data tersebut dapat diolah. Selanjutnya data diproses dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23.

4.2.1 Karakteristik Berdasarkan Usia

Karakteristik berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden, diperoleh karakteristik responden berdasarkan usia sebagai berikut:

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Usia

Usia

Jumlah Responden

Persentase (%)

15-20 tahun

30

30%

21-25 tahun

47

47%

26-30 tahun

15

15%

>  30 tahun

8

8%

Total

100

100%

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

Gambar 4.2

Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

 

 

 

 

 

 

 


Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden sebanyak 30% atau 30 orang berusia 15-20 tahun, 47% atau 47 orang berusia 21-25 tahun, 15% atau 15 orang berusia 26-30 tahun dan 8% atau 8 orang berusia > 30 tahun.

4.2.2 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden, diperoleh karakteristik responden berdasarkan pendidikan sebagai berikut:

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Akhir

Jumlah Responden

Persentase (%)

SD

7

7%

SMP

17

17%

SMA

23

23%

Diploma

20

20%

S1

31

30%

S2

2

2%

Total

100

100%

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

Gambar 4.3

Responden Berdasarkan Pendidikan

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

 

 

 

 

 

 

 


Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden sebanyak 7% atau 7 orang berpendidikan SD, kemudian 17% atau 17 orang berpendidikan SMP, 23% atau 23 orang berpendidikan SMA, 20% atau 20 orang berpendidikan Diploma, 31% atau 31 orang berpendidikan S1 dan 2% atau 2 orang berpendidikan S2.

4.2.3 Karakteristik Berdasarkan Status

            Karakteristik berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden, diperoleh karakteristik responden berdasarkan status sebagai berikut:

Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Status

Pekerjaan

Jumlah Responden

Persentase (%)

Pelajar

16

16%

Mahasiswa

53

53%

Karyawan

21

21%

Wiraswasta

10

10%

Total

100

100%

Sumber: Olah Data Kuesioner                        

 

Gambar 4.4

Responden Berdasarkan Status

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

 

 

 

 

 

 

 


Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden sebanyak 16% atau 16 orang berstatus pelajar, 53% atau 53 orang berstatus mahasiswa, 21% atau 21 orang berstatus karyawan dan 10% atau 10 orang berstatus wiraswasta.

4.2.4 Karakteristik Berdasarkan Penghasilan Perbulan

Karakteristik berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden, diperoleh karakteristik responden berdasarkan penghasilan perbulan sebagai berikut:

Tabel 4.4

Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan

Pendapatan Perbulan

Jumlah Responden

Persentase (%)

< Rp 500.000

27

27%

Rp 500.000 – Rp 1.500.000

19

19%

Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000

32

32%

> Rp 2.500.000

22

22%

Total

100

100%

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

Gambar 4.5

Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

 

 

 

 

 

 


                Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden, menunjukkan bahwa tingkat penghasilan responden dalam penelitian ini sebagian besar pada < Rp 1.000.000 sebanyak 27% atau 27 orang, Rp 1.000.000 – Rp 2.500.000 sebanyak 19% atau 19 orang, Rp 2.500.000 – Rp 5.000.000 sebanyak 32% atau 32 orang dan Rp > 5.000.000 sebanyak 22% atau 22 orang.

4.2.5 Karakteristik Berdasarkan Lamanya Penggunaan Produk

                Karakteristik berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden, diperoleh karakteristik responden berdasarkan lamanya penggunaan produk sebagai berikut:

Tabel 4.5

Responden Berdasarkan Lamanya Penggunaan Produk

Lamanya Penggunaan

Jumlah Responden

Persentase (%)

< 1 tahun

20

20%

1-2 tahun

30

30%

2-3 tahun

38

38%

3-4 tahun

12

12%

Total

100

100%

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

Gambar 4.6

Responden Berdasarkan Lamanya Penggunaan Produk

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

 

 

 

 

 


Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang menggunakan produk smartphone Oppo sebanyak 20% atau 20 orang < 1 tahun, kemudian sebanyak 30% atau 30 orang menggunakan antara 1 sampai 2 tahun, 38% atau 38 orang menggunakan antara 2 sampai 3 tahun dan 12% atau 12 orang menggunakan antara 3 sampai 4 tahun.

4.3 Skala Likert

            Skala Likert merupakan skala penilaian dan pengukuran butir-butir pertanyaan yang memuat beberapa pilihan yang memiliki nilai. Skala likert memiliki penilian positif hingga negatif berupa pilihan jawaban STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), N (Netral), S (Setuju), SS (Sangat Setuju). Berikut adalah skor penilaian pada setiap pernyataan :

a.         Sangat Setuju (SS)                       = bobot nilai 5

b.        Setuju (S)                                     = bobot nilai 4

c.         Netral (N)                                     = bobot nilai 3

d.        Tidak Setuju (TS)                                     = bobot nilai 2

e.         Sangat Tidak Setuju (STS)          = bobot nilai 1

 

1. Variabel Citra Merek (X1)

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Mengenai Citra Merek

No

Pernyataan

SS

S

N

TS

STS

Total

5

4

3

2

1

1

Smartphone Oppo memiliki kualitas yang tinggi dibanding produk sejenis lainnya

27

55

16

2

0

100

2

Smartphone Oppo memiliki citra yang baik

27

55

17

1

0

100

Sumber: Olah Data Kuesioner

3

Menurut saya Smartphone Oppo memiliki kinerja yang baik

5

38

32

24

1

100

            Berdasarkan hasil tabel 4.6 diatas diperoleh informasi bahwa dari 100 responden, dilihat dari persentase jawaban responden yang paling banyak dipilih oleh responden maka dapat disimpulkan bahwa pada pernyataan 1 sebanyak 55 orang menyatakan setuju, pernyataan 2 sebanyak 55 orang menyatakan setuju dan pernyataan 3 sebanyak 38 orang menyatakan setuju.

2. Variabel Promosi (X2)

Tabel 4.7

Tanggapan Responden Mengenai Promosi

No

Pernyataan

SS

S

N

TS

STS

Total

5

4

3

2

1

1

Iklan Smartphone Oppo sangat menarik

26

69

5

0

0

100

2

Saya membeli Smartphone Oppo karena tertarik melihat iklan Smartphone Oppo

30

65

5

0

0

100

3

Penampilan Smartphone Oppo pada iklan sangat menarik

20

39

37

4

0

100

Sumber: Olah Data Kuesioner

            Berdasarkan hasil tabel 4.7 diatas diperoleh informasi bahwa dari 100 responden, dilihat dari persentase jawaban responden yang paling banyak dipilih oleh responden maka dapat disimpulkan bahwa pada pernyataan 1 sebanyak 69 orang menyatakan setuju, pernyataan 2 sebanyak 65 orang menyatakan setuju dan pernyataan 3 sebanyak 39 orang menyatakan setuju.

 

 

 

 

3. Variabel Harga (X3)

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Mengenai Harga

No

Pernyataan

SS

S

N

TS

STS

Total

5

4

3

2

1

1

Kenaikan harga tidak mengurangi keinginan saya untuk membeli produk Smartphone Oppo

29

52

18

1

0

100

2

Menurut saya harga Smartphone Oppo sesuai dengan manfaat yang saya dapatkan

30

54

16

0

0

100

3

Harga yang ditawarkan Smartphone Oppo tidak membebankan bagi saya

22

58

19

1

0

100

4

Harga Smartphone Oppo lebih murah dibanding merek lain

31

52

17

0

0

100

Sumber: Olah Data Kuesioner

            Berdasarkan hasil tabel 4.8 diatas diperoleh informasi bahwa dari 100 responden, dilihat dari persentase jawaban responden yang paling banyak dipilih oleh responden maka dapat disimpulkan bahwa pada pernyataan 1 sebanyak 52 orang menyatakan setuju, pernyataan 2 sebanyak 54 orang menyatakan setuju, pernyataan 3 sebanyak 58 orang menyatakan setuju dan pernyataan 4 sebanyak 52 orang menyatakan setuju.

 

 

4. Variabel Minat Beli (Y)                     

Tabel 4.9

Tanggapan Responden Mengenai Minat Beli

No

Pernyataan

SS

S

N

TS

STS

Total

5

4

3

2

1

1

Dari banyaknya merek yang ada, saya tetap memilih Smartphone Oppo

24

67

9

0

0

100

2

Saya akan merekomendasikan orang lain untuk membeli Smartphone Oppo

34

57

9

0

0

100

3

Saya berniat untuk membeli Smartphone Oppo di masa yang akan datang

55

30

14

1

0

100

Sumber: Olah Data Kuesioner

            Berdasarkan hasil tabel 4.9 diatas diperoleh informasi bahwa dari 100 responden, dilihat dari persentase jawaban responden yang paling banyak dipilih oleh responden maka dapat disimpulkan bahwa pada pernyataan 1 sebanyak 67 orang menyatakan setuju, pernyataan 2 sebanyak 57 orang menyatakan setuju dan pernyataan 3 sebanyak 55 orang menyatakan sangat setuju.

4.4 Hasil Uji Instrumen

4.4.1 Uji Validitas

Uji  validitas  adalah  suatu  ukuran  yang  menunjukkan  tingkat –tingkat  kevalidan  atau kesahihan  sesuatu  instrumen. Uji  validitas  digunakan  untuk  mengukur  sah  atau  tidak  validnya suatu  kuesioner.

Untuk menguji validitas memerlukan 100 sampel yang diuji dan untuk mengetahui kevalidannya dengan melihat r-tabel. Dengan taraf signifikan 5%. Dilihat dari nilai Corrected item-Total Correlation > r tabel sebesar 1,966 dengan df = 98 yang didapat dari (df = N-2 = 100-2 = 98) dimana N merupakan jumlah responden dan dengan taraf signifikansi 0,05. Untuk itu dibawah ini akan dijelaskan per variabel hasil dari perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 23.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas

No

Variabel

Indikator

R hitung

R tabel

Keterangan

1

Citra Merek

CM.1

0,899

0,1966

Valid

CM.2

0,903

0,1966

Valid

CM.3

0,746

0,1966

Valid

2

Promosi

P.1

0,735

0,1966

Valid

P.2

0,816

0,1966

Valid

P.3

0,675

0,1966

Valid

3

Harga

H.1

0,799

0,1966

Valid

H.2

0,834

0,1966

Valid

H.3

0,848

0,1966

Valid

H.4

0,781

0,1966

Valid

4

Minat Beli

MB.1

0,816

0,1966

Valid

MB.2

0,895

0,1966

Valid

MB.3

0,806

0,1966

Valid

Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan  hasil  uji  validitas nilai   setiap indikator lebih besar dibanding nilai . Hal ini menunjukan indikator dari variabel (X)  citra merk, promosi, harga  dan  variabel  (Y) minat beli dinyatakan valid sebagai alat ukur dalam variabel penelitian.

4.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten apabila alat ukur yang digunakan berulang kali. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Pengujian   yang dipakai adalah dengan teori Cronbach’s Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel, jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Hasil pengujian menggunakan program SPSS dapat dilihat pada tabel 4.11

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel

Nilai Cronbach’s Alpha

Batas Minimum

Keterangan

Citra Merek

0,781

0,60

Reliabel

Promosi

0,748

0,60

Reliabel

Harga

0,831

0,60

Reliabel

Minat Beli

0,770

0,60

Reliabel

Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

            Berdasarkan tabel 4.11 hasil uji reliabilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α), menunjukan bahwa semua variabel memiliki  Cronbach’s Alpha > 0,60. Hal tersebut menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel citra merek, promosi, harga, dan minat beli adalah reliabel.

4.5 Uji Asumsi Klasik

            Suatu model regresi yang baik harus memenuhi tidak adanya masalah asumsi klasik dalam modelnya. Jika masih terdapat asumsi klasik maka model regresi tersebut masih memiliki bias. Jika suatu model masih terdapat adanya masalah asumsi klasik, maka akan dilakukan langkah revisi model ataupun penyembuhan untuk menghilangkan masalah tersebut. Pengujian asumsi klasik akan dilakukan berikut ini.

4.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi residual. Metode pengujian distribusi residual dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada tabel Kolmogorov-Smirnov (Asymp.Sig). Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 berarti residual berdistribusi normal.

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

Unstandardized Residual

N

100

Normal Parametersa,b

Mean

.0000000

Std. Deviation

1.53948670

Most Extreme Differences

Absolute

.071

Positive

.047

Negative

-.071

Test Statistic

.071

Asymp. Sig. (2-tailed)

.200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                       Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

Berdasarkan tabel 4.12 yaitu nilai signifikansi sebesar 0,200 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

4.5.2 Uji Multikolinearitas

            Uji  multikolinieritas  berfungsi  untuk  menguji  apakah  dalam  model hubungan  ditemukan  adanya  korelasi  antar  variabel  independen  atau  tidak. Model hubungan yang baik adalah model  yang tidak memiliki korelasi antar variabel  independennya.  Uji multikolinieritas ini dilakukan  dengan  melihat nilai tolerance dan nilai VIF dari hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10.

 

 

Tabel 4.13

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

(Constant)

 

 

Harga

.934

1.071

Citra Merek

.807

1.239

Promosi

.785

1.275

                                        a. Dependent Variable: Minat Beli

                                          Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0     

            Berdasarkan tabel 4.13 hasil perhitungan menunjukan bahwa citra merek, promosi, harga mempunyai nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 10 yang artinya tidak terjadi multikolinearitas.

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas

                Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Metode pengujian uji heteroskedastisitas adalah dengan melihat titik-titik pada grafik Scatterplot. Jika titik-titik pada grafik Scatterplot menyebar secara merata tanpa membentuk pola tertentu maka terjadi homoskedastisitas, namun apabila titik-titik grafik Scatterplot membentuk pola tertentu maka terjadi heteroskedastisitas.

 

 

 

 

 

 

Gambar 4.7

Grafik Scatterplot

Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

 

 

 

 

 

 

 

 


                Berdasarkan gambar 4.7 diatas menunjukkan grafik scatterplot terlihat titik – titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.5.4 Uji Autokorelasi

            Uji Autokorelasi digunakan untk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pad amodel regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah uji Durbin-Watson, dimana dasar pengambilan keputusannya yaitu :

1.   Jika d < dl atau d > 4-dl maka terdapat autokorelasi

2.   Jika du < d < 4-du maka tidak terdapat autokorelasi

3.   Jika dl < d < du atau 4-du < d < 4-dl maka tidak ada kesimpulan

 

 

 

 

 

Tabel 4.14

Hasil Uji Autokorelasi

D

Dl

Du

4-dl

4-du

1,810

1,613

1,736

2,3869

2,2636

                           Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

                Berdasarkan tabel 4.14 dapat diperoleh nilai Durbin-Watson bahwa du < d < 4-du yaitu 1,736 < 1,777 < 2,2636 dimana d berada diantara du dan 4-du yang berarti bahwa tidak terdapat autokorelasi.

4.6 Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4.15

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

9.531

1.751

 

5.441

.000

Citra Merk

.311

.090

.363

3.452

.001

Promosi

-.268

.128

-.224

-2.103

.038

Harga

.185

.072

.250

2.550

.012

a. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

 

Dengan persamaan regresi sebagai berikut :

Y = α + B1X1 - B2X2 + B3X3

Y = 9,531 + 0,311  - 0,268  + 0,185

 

 

 

Maka dapat diketahui :

1. Nilai konstanta (α) sebesar 9,531 yang berarti bahwa konstanta bernilai positif serta menunjukan bahwa Citra Merek (X1), Promosi (X2), dan Harga (X3) bernilai nol maka diperkirakan Minat Beli (Y) naik sebesar 9,531.

2. Nilai koefisien regresi Citra Merek (X1) sebesar 0,311 artinya setiap mengalami kenaikan satu-satuan pada variabel citra merek maka variabel Minat Beli akan mengalami kenaikan sebesar 0,311.

3. Nilai koefisien regresi Promosi (X2) sebesar 0,268 artinya setiap mengalami penurunan satu-satuan pada variabel promosi maka variabel Minat Beli akan mengalami penurunan sebesar 0,268.

4. Nilai koefisien regresi Harga (X3) sebesar 0,185 artinya setiap mengalami kenaikan satu-satuan pada variabel harga maka variabel Minat Beli akan mengalami kenaikan sebesar 0,185.

4.7 Analisis Koefisien Determinasi (R²)

            Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian lebih jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi pada variabel yang lain. Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih mendekati 0 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel amat terbatas. Tapi jika hasil mendekati angka 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variansi variabel independen.

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabel 4.16

Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

                                          Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

 

1

.377a

.142

.115

1.563

 

a. Predictors: (Constant), Harga, Citra Merk, Promosi

b. Dependent Variable: Minat Beli

 

 

 

 

 

 

                 

            Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square adalah 0,115, yang berarti koefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar 11,5% menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen (Citra Merek, Promosi dan Harga) terhadap variabel  dependen (Minat Beli) sebesar 11,5%. Sedangkan sisanya sebesar 88,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

4.8 Uji Hipotesis

4.8.1 Uji t (Parsial)

            Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji.. Pengujian t juga dapat dilihat berdasarkan syarat tingkat signifikansi:

1.   Apabila nilai probabilitas yang dihitung < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel dependen.

2.   Apabila nilai probabilitas yang dihitung > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel dependen.

 

 

Tabel 4.17

Hasil Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

9.531

1.751

 

5.441

.000

Citra Merk

.311

.090

.363

3.452

.001

Promosi

-.268

.128

-.224

-2.103

.038

Harga

.185

.072

.250

2.550

.012

a. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

 

Berdasarkan tabel 4.17 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Pengaruh Variabel Citra Merek terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel 4.17 di atas ditunjukkan oleh nilai dari t hitung sebesar 3,452 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Karena tingkat signifikansi 0,001 < 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa secara parsial variabel citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli pada pengguna smartphone Oppo.

2) Pengaruh Variabel Promosi terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel 4.17 di atas ditunjukkan oleh nilai dari t hitung sebesar -2,103 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,038. Karena tingkat signifikansi 0,038 < 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa secara parsial variabel promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli pada pengguna smartphone Oppo.

3) Pengaruh Variabel Harga terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel 4.17 di atas ditunjukkan oleh nilai dari t hitung sebesar 2,550 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012. Karena tingkat signifikansi 0,012 < 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa secara parsial variabel harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli pada pengguna smartphone Oppo.

4.8.2 Uji F (Simultan)

            Uji F bertujuan menunjukkan apakah dalam model regresi semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen, yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2011). Hasil dapat diketahui dengan melihat tingkat signifikannya pada tabel anova, apabila < 0,05 maka berpengaruh pada variabel Y secara simultan atau bersama sama.

Perumusan Hipotesis Uji F:

Ho: Citra Merek, Promosi dan Harga tidak berpengaruh terhadap minat beli.

Ha: Citra Merek, Promosi dan Harga berpengaruh terhadap minat beli.

Tabel 4.18

Hasil Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

38.758

3

12.919

5.286

.002b

Residual

234.632

96

2.444

 

 

Total

273.390

99

 

 

 

a. Dependent Variable: Minat Beli

b. Predictors: (Constant), Harga, Citra Merk, Promosi

Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

            Berdasarkan tabel 4.18 diatas diperoleh F hitung sebesar 5,286 > 2,70 dengan tingkat signifikan 0,002 < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya variabel Citra Merek (X1), Promosi (X2), dan Harga (X3) secara bersama – sama berpengaruh positif terhadap variabel Minat Beli (Y).

 

 

 

4.9 Rangkuman Penelitian

Tabel 4.19

Hasil Rangkuman Penelitian

Uji

Hasil Penelitian

Uji Validitas

Semua pernyataan dinyatakan valid karena > dari 0,1966.

Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α), menunjukan bahwa semua variabel memiliki  Cronbach’s Alpha > 0,60. Hal tersebut menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel citra merek, promosi, harga, dan minat beli adalah reliabel.

Uji Normalitas

Model regresi tersebut berdistribusi normal. karena nilai signifikansi > 0,05

Uji Multikolinearitas

Hasil perhitungan menunjukan bahwa citra merek, promosi, harga mempunyai nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 10 yang artinya tidak terjadi multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas

Grafik scatterplot terlihat titik – titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Uji Autokorelasi

Diperoleh nilai Durbin-Watson bahwa du < d < 4-du yaitu 1,736 < 1,777 < 2,2636 dimana d berada diantara du dan 4-du yang berarti bahwa tidak terdapat autokorelasi.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menghasilkan persamaan Y= 9,531 + 0,311  - 0,268  + 0,185 . Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa nilai konstanta, dan variabel citra merek, promosi, dan harga berpengaruh positif terhadap minat beli.

Koefisien Determinasi (R²)

Nilai Adjusted R Square adalah 0,115, yang berarti koefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar 11,5% menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen (Citra Merek, Promosi dan Harga) terhadap variabel  dependen (Minat Beli) sebesar 11,5%. Sedangkan sisanya sebesar 88,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Uji t (Parsial)

1) Pengaruh Variabel Citra Merek terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel 4.17 di atas ditunjukkan oleh nilai dari t hitung sebesar 3,452 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Karena tingkat signifikansi 0,001 < 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa secara parsial variabel citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli pada pengguna smartphone Oppo.

2) Pengaruh Variabel Promosi terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel 4.17 di atas ditunjukkan oleh nilai dari t hitung sebesar -2,103 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,038. Karena tingkat signifikansi 0,038 < 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa secara parsial variabel promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli pada pengguna smartphone Oppo.

3) Pengaruh Variabel Harga terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel 4.17 di atas ditunjukkan oleh nilai dari t hitung sebesar 2,550 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012. Karena tingkat signifikansi 0,012 < 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa secara parsial variabel harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli pada pengguna smartphone Oppo.

Uji F (Simultan)

Nilai F hitung sebesar 5,286 > 2,70 dengan tingkat signifikan 0,002 < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya variabel Citra Merek (X1), Promosi (X2), dan Harga (X3) secara bersama – sama berpengaruh positif terhadap variabel Minat Beli (Y).

 

 

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Objek Penelitian

            OPPO adalah penyedia layanan elektronik dan teknologi global yang membawakan perangkat elektronik seluler terbaru dan tercanggih di lebih dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat, China, Australia dan negara-negara lain di Eropa, Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika. OPPO berusaha memberikan pengalaman menggunakan ponsel terbaik melalui desain yang cermat dan teknologi yang cerdas.

            Salah satu produk yang kini di luncurkan oleh perusahaan ini yaitu smartphone. OPPO smartphone hadir bagi orang-orang yang ingin smartphone mereka bekerja lebih banyak. Ini alasan dedikasi dan upaya terbaik yang perusahaan lakukan demi pengguna, maka dari itu OPPO berusaha keras supaya ponsel perusahaan bisa memuaskan konsumen.

 

 

 

 


Gambar 4.1

Logo OPPO Smartphone

Sumber: www.oppo.com

            OPPO didorong rasa cinta terhadap kesenian. Kesetiaan dan upaya perusahaan terhadap seni dan teknologi adalah hal yang mengilhami perusahaan untuk membuat produk yang cantik dari dalam sampai luar. OPPO 2 mempertimbangkan segalanya. Mulai dari apek kualitas sampai estetika di setiap perangkat; sudut dan tepi, warna, semuanya didesain dengan canggih. Perusahaan tidak hanya menciptakan perangkat yang sekedar cantik, namun juga sangat nyaman digunakan.

            Sebagai pemain baru, Oppo terlihat sangat serius menggarap pasar Indonesia. Mereka tak segan-segan mem-branding toko ponsel yang dianggap potensial atau berada di lokasi strategis. Iklannya rutin muncul di berbagai media, termasuk menjadi sponsor acara terkenal di sebuah stasiun televisi swasta. Selama setengah tahun pertama menyemarakkan pasar ponsel Indonesia, belanja iklan Oppo kabarnya telah menembus Rp 40 miliar. OPPO berpikir sangat keras untuk mendesain produk OPPO, karena OPPO merancang gaya hidup setiap orang yang berbeda, persis dengan rincian-rincian terkecil sekalipun. Kini saatnya teknologi bersatu dalam kehidupan. (www.ponselmu.com)

            OPPO berusaha keras mengejar teknologi terkini, standar kualitas perangkat lunak tertinggi, dan mewujudkan pengalaman pengguna yang terbaik. Perusahaan merancang, memproduksi, dan mempromosikan produk OPPO sendiri supaya pelanggan bisa mendapatkan produk yang paling andal dan canggih dari awal sampai akhir. (www.oppo.com)

                Sejak didirikan di tahun 2004, OPPO telah berusaha membawakan ideologi ini kepada para penggunanya di seluruh dunia. Setelah berhasil memasuki pasar ponsel di tahun 2008, OPPO mulai membentangkan sayapnya memasuki pasar internasional di tahun 2010 dan membuka bisnis global untuk pertama kalinya pada bulan April 2010 di Thailand.Hari ini, OPPO sudah hadir di 21 pasar di seluruh dunia. Dari awal, produk OPPO sudah mendorong batas-batas. Seiring OPPO berusaha menjangkau pasar-pasar baru, perusahaan bertujuan supaya produk OPPO lebih mudah dicari di seluruh dunia tanpa perlu mengurangi layanan dan kualitas produk (www.oppo.com)

4.2 Deskripsi Responden

            Data deskriptif menggambarkan keadaan atau kondisi responden perlu diperhatikan sebagai tambahan untuk memenuhi hasil penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah pengguna smartphone Oppo. Pengujian dilakukan terhadap 100 responden yang telah terkumpul oleh penulis sehingga data tersebut dapat diolah. Selanjutnya data diproses dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23.

4.2.1 Karakteristik Berdasarkan Usia

Karakteristik berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden, diperoleh karakteristik responden berdasarkan usia sebagai berikut:

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Usia

Usia

Jumlah Responden

Persentase (%)

15-20 tahun

30

30%

21-25 tahun

47

47%

26-30 tahun

15

15%

>  30 tahun

8

8%

Total

100

100%

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

Gambar 4.2

Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

 

 

 

 

 

 

 


Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden sebanyak 30% atau 30 orang berusia 15-20 tahun, 47% atau 47 orang berusia 21-25 tahun, 15% atau 15 orang berusia 26-30 tahun dan 8% atau 8 orang berusia > 30 tahun.

4.2.2 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden, diperoleh karakteristik responden berdasarkan pendidikan sebagai berikut:

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Akhir

Jumlah Responden

Persentase (%)

SD

7

7%

SMP

17

17%

SMA

23

23%

Diploma

20

20%

S1

31

30%

S2

2

2%

Total

100

100%

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

Gambar 4.3

Responden Berdasarkan Pendidikan

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

 

 

 

 

 

 

 


Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden sebanyak 7% atau 7 orang berpendidikan SD, kemudian 17% atau 17 orang berpendidikan SMP, 23% atau 23 orang berpendidikan SMA, 20% atau 20 orang berpendidikan Diploma, 31% atau 31 orang berpendidikan S1 dan 2% atau 2 orang berpendidikan S2.

4.2.3 Karakteristik Berdasarkan Status

            Karakteristik berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden, diperoleh karakteristik responden berdasarkan status sebagai berikut:

Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Status

Pekerjaan

Jumlah Responden

Persentase (%)

Pelajar

16

16%

Mahasiswa

53

53%

Karyawan

21

21%

Wiraswasta

10

10%

Total

100

100%

Sumber: Olah Data Kuesioner                        

 

Gambar 4.4

Responden Berdasarkan Status

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

 

 

 

 

 

 

 


Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden sebanyak 16% atau 16 orang berstatus pelajar, 53% atau 53 orang berstatus mahasiswa, 21% atau 21 orang berstatus karyawan dan 10% atau 10 orang berstatus wiraswasta.

4.2.4 Karakteristik Berdasarkan Penghasilan Perbulan

Karakteristik berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden, diperoleh karakteristik responden berdasarkan penghasilan perbulan sebagai berikut:

Tabel 4.4

Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan

Pendapatan Perbulan

Jumlah Responden

Persentase (%)

< Rp 500.000

27

27%

Rp 500.000 – Rp 1.500.000

19

19%

Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000

32

32%

> Rp 2.500.000

22

22%

Total

100

100%

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

Gambar 4.5

Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

 

 

 

 

 

 


                Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden, menunjukkan bahwa tingkat penghasilan responden dalam penelitian ini sebagian besar pada < Rp 1.000.000 sebanyak 27% atau 27 orang, Rp 1.000.000 – Rp 2.500.000 sebanyak 19% atau 19 orang, Rp 2.500.000 – Rp 5.000.000 sebanyak 32% atau 32 orang dan Rp > 5.000.000 sebanyak 22% atau 22 orang.

4.2.5 Karakteristik Berdasarkan Lamanya Penggunaan Produk

                Karakteristik berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden, diperoleh karakteristik responden berdasarkan lamanya penggunaan produk sebagai berikut:

Tabel 4.5

Responden Berdasarkan Lamanya Penggunaan Produk

Lamanya Penggunaan

Jumlah Responden

Persentase (%)

< 1 tahun

20

20%

1-2 tahun

30

30%

2-3 tahun

38

38%

3-4 tahun

12

12%

Total

100

100%

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

Gambar 4.6

Responden Berdasarkan Lamanya Penggunaan Produk

Sumber: Olah Data Kuesioner

 

 

 

 

 

 


Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang menggunakan produk smartphone Oppo sebanyak 20% atau 20 orang < 1 tahun, kemudian sebanyak 30% atau 30 orang menggunakan antara 1 sampai 2 tahun, 38% atau 38 orang menggunakan antara 2 sampai 3 tahun dan 12% atau 12 orang menggunakan antara 3 sampai 4 tahun.

4.3 Skala Likert

            Skala Likert merupakan skala penilaian dan pengukuran butir-butir pertanyaan yang memuat beberapa pilihan yang memiliki nilai. Skala likert memiliki penilian positif hingga negatif berupa pilihan jawaban STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), N (Netral), S (Setuju), SS (Sangat Setuju). Berikut adalah skor penilaian pada setiap pernyataan :

a.         Sangat Setuju (SS)                       = bobot nilai 5

b.        Setuju (S)                                     = bobot nilai 4

c.         Netral (N)                                     = bobot nilai 3

d.        Tidak Setuju (TS)                                     = bobot nilai 2

e.         Sangat Tidak Setuju (STS)          = bobot nilai 1

 

1. Variabel Citra Merek (X1)

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Mengenai Citra Merek

No

Pernyataan

SS

S

N

TS

STS

Total

5

4

3

2

1

1

Smartphone Oppo memiliki kualitas yang tinggi dibanding produk sejenis lainnya

27

55

16

2

0

100

2

Smartphone Oppo memiliki citra yang baik

27

55

17

1

0

100

Sumber: Olah Data Kuesioner

3

Menurut saya Smartphone Oppo memiliki kinerja yang baik

5

38

32

24

1

100

            Berdasarkan hasil tabel 4.6 diatas diperoleh informasi bahwa dari 100 responden, dilihat dari persentase jawaban responden yang paling banyak dipilih oleh responden maka dapat disimpulkan bahwa pada pernyataan 1 sebanyak 55 orang menyatakan setuju, pernyataan 2 sebanyak 55 orang menyatakan setuju dan pernyataan 3 sebanyak 38 orang menyatakan setuju.

2. Variabel Promosi (X2)

Tabel 4.7

Tanggapan Responden Mengenai Promosi

No

Pernyataan

SS

S

N

TS

STS

Total

5

4

3

2

1

1

Iklan Smartphone Oppo sangat menarik

26

69

5

0

0

100

2

Saya membeli Smartphone Oppo karena tertarik melihat iklan Smartphone Oppo

30

65

5

0

0

100

3

Penampilan Smartphone Oppo pada iklan sangat menarik

20

39

37

4

0

100

Sumber: Olah Data Kuesioner

            Berdasarkan hasil tabel 4.7 diatas diperoleh informasi bahwa dari 100 responden, dilihat dari persentase jawaban responden yang paling banyak dipilih oleh responden maka dapat disimpulkan bahwa pada pernyataan 1 sebanyak 69 orang menyatakan setuju, pernyataan 2 sebanyak 65 orang menyatakan setuju dan pernyataan 3 sebanyak 39 orang menyatakan setuju.

 

 

 

 

3. Variabel Harga (X3)

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Mengenai Harga

No

Pernyataan

SS

S

N

TS

STS

Total

5

4

3

2

1

1

Kenaikan harga tidak mengurangi keinginan saya untuk membeli produk Smartphone Oppo

29

52

18

1

0

100

2

Menurut saya harga Smartphone Oppo sesuai dengan manfaat yang saya dapatkan

30

54

16

0

0

100

3

Harga yang ditawarkan Smartphone Oppo tidak membebankan bagi saya

22

58

19

1

0

100

4

Harga Smartphone Oppo lebih murah dibanding merek lain

31

52

17

0

0

100

Sumber: Olah Data Kuesioner

            Berdasarkan hasil tabel 4.8 diatas diperoleh informasi bahwa dari 100 responden, dilihat dari persentase jawaban responden yang paling banyak dipilih oleh responden maka dapat disimpulkan bahwa pada pernyataan 1 sebanyak 52 orang menyatakan setuju, pernyataan 2 sebanyak 54 orang menyatakan setuju, pernyataan 3 sebanyak 58 orang menyatakan setuju dan pernyataan 4 sebanyak 52 orang menyatakan setuju.

 

 

4. Variabel Minat Beli (Y)                     

Tabel 4.9

Tanggapan Responden Mengenai Minat Beli

No

Pernyataan

SS

S

N

TS

STS

Total

5

4

3

2

1

1

Dari banyaknya merek yang ada, saya tetap memilih Smartphone Oppo

24

67

9

0

0

100

2

Saya akan merekomendasikan orang lain untuk membeli Smartphone Oppo

34

57

9

0

0

100

3

Saya berniat untuk membeli Smartphone Oppo di masa yang akan datang

55

30

14

1

0

100

Sumber: Olah Data Kuesioner

            Berdasarkan hasil tabel 4.9 diatas diperoleh informasi bahwa dari 100 responden, dilihat dari persentase jawaban responden yang paling banyak dipilih oleh responden maka dapat disimpulkan bahwa pada pernyataan 1 sebanyak 67 orang menyatakan setuju, pernyataan 2 sebanyak 57 orang menyatakan setuju dan pernyataan 3 sebanyak 55 orang menyatakan sangat setuju.

4.4 Hasil Uji Instrumen

4.4.1 Uji Validitas

Uji  validitas  adalah  suatu  ukuran  yang  menunjukkan  tingkat –tingkat  kevalidan  atau kesahihan  sesuatu  instrumen. Uji  validitas  digunakan  untuk  mengukur  sah  atau  tidak  validnya suatu  kuesioner.

Untuk menguji validitas memerlukan 100 sampel yang diuji dan untuk mengetahui kevalidannya dengan melihat r-tabel. Dengan taraf signifikan 5%. Dilihat dari nilai Corrected item-Total Correlation > r tabel sebesar 1,966 dengan df = 98 yang didapat dari (df = N-2 = 100-2 = 98) dimana N merupakan jumlah responden dan dengan taraf signifikansi 0,05. Untuk itu dibawah ini akan dijelaskan per variabel hasil dari perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 23.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas

No

Variabel

Indikator

R hitung

R tabel

Keterangan

1

Citra Merek

CM.1

0,899

0,1966

Valid

CM.2

0,903

0,1966

Valid

CM.3

0,746

0,1966

Valid

2

Promosi

P.1

0,735

0,1966

Valid

P.2

0,816

0,1966

Valid

P.3

0,675

0,1966

Valid

3

Harga

H.1

0,799

0,1966

Valid

H.2

0,834

0,1966

Valid

H.3

0,848

0,1966

Valid

H.4

0,781

0,1966

Valid

4

Minat Beli

MB.1

0,816

0,1966

Valid

MB.2

0,895

0,1966

Valid

MB.3

0,806

0,1966

Valid

Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan  hasil  uji  validitas nilai   setiap indikator lebih besar dibanding nilai . Hal ini menunjukan indikator dari variabel (X)  citra merk, promosi, harga  dan  variabel  (Y) minat beli dinyatakan valid sebagai alat ukur dalam variabel penelitian.

4.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten apabila alat ukur yang digunakan berulang kali. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Pengujian   yang dipakai adalah dengan teori Cronbach’s Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel, jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Hasil pengujian menggunakan program SPSS dapat dilihat pada tabel 4.11

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel

Nilai Cronbach’s Alpha

Batas Minimum

Keterangan

Citra Merek

0,781

0,60

Reliabel

Promosi

0,748

0,60

Reliabel

Harga

0,831

0,60

Reliabel

Minat Beli

0,770

0,60

Reliabel

Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

            Berdasarkan tabel 4.11 hasil uji reliabilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α), menunjukan bahwa semua variabel memiliki  Cronbach’s Alpha > 0,60. Hal tersebut menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel citra merek, promosi, harga, dan minat beli adalah reliabel.

4.5 Uji Asumsi Klasik

            Suatu model regresi yang baik harus memenuhi tidak adanya masalah asumsi klasik dalam modelnya. Jika masih terdapat asumsi klasik maka model regresi tersebut masih memiliki bias. Jika suatu model masih terdapat adanya masalah asumsi klasik, maka akan dilakukan langkah revisi model ataupun penyembuhan untuk menghilangkan masalah tersebut. Pengujian asumsi klasik akan dilakukan berikut ini.

4.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi residual. Metode pengujian distribusi residual dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada tabel Kolmogorov-Smirnov (Asymp.Sig). Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 berarti residual berdistribusi normal.

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

Unstandardized Residual

N

100

Normal Parametersa,b

Mean

.0000000

Std. Deviation

1.53948670

Most Extreme Differences

Absolute

.071

Positive

.047

Negative

-.071

Test Statistic

.071

Asymp. Sig. (2-tailed)

.200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                       Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

Berdasarkan tabel 4.12 yaitu nilai signifikansi sebesar 0,200 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

4.5.2 Uji Multikolinearitas

            Uji  multikolinieritas  berfungsi  untuk  menguji  apakah  dalam  model hubungan  ditemukan  adanya  korelasi  antar  variabel  independen  atau  tidak. Model hubungan yang baik adalah model  yang tidak memiliki korelasi antar variabel  independennya.  Uji multikolinieritas ini dilakukan  dengan  melihat nilai tolerance dan nilai VIF dari hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10.

 

 

Tabel 4.13

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

(Constant)

 

 

Harga

.934

1.071

Citra Merek

.807

1.239

Promosi

.785

1.275

                                        a. Dependent Variable: Minat Beli

                                          Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0     

            Berdasarkan tabel 4.13 hasil perhitungan menunjukan bahwa citra merek, promosi, harga mempunyai nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 10 yang artinya tidak terjadi multikolinearitas.

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas

                Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Metode pengujian uji heteroskedastisitas adalah dengan melihat titik-titik pada grafik Scatterplot. Jika titik-titik pada grafik Scatterplot menyebar secara merata tanpa membentuk pola tertentu maka terjadi homoskedastisitas, namun apabila titik-titik grafik Scatterplot membentuk pola tertentu maka terjadi heteroskedastisitas.

 

 

 

 

 

 

Gambar 4.7

Grafik Scatterplot

Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

 

 

 

 

 

 

 

 


                Berdasarkan gambar 4.7 diatas menunjukkan grafik scatterplot terlihat titik – titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.5.4 Uji Autokorelasi

            Uji Autokorelasi digunakan untk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pad amodel regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah uji Durbin-Watson, dimana dasar pengambilan keputusannya yaitu :

1.   Jika d < dl atau d > 4-dl maka terdapat autokorelasi

2.   Jika du < d < 4-du maka tidak terdapat autokorelasi

3.   Jika dl < d < du atau 4-du < d < 4-dl maka tidak ada kesimpulan

 

 

 

 

 

Tabel 4.14

Hasil Uji Autokorelasi

D

Dl

Du

4-dl

4-du

1,810

1,613

1,736

2,3869

2,2636

                           Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

                Berdasarkan tabel 4.14 dapat diperoleh nilai Durbin-Watson bahwa du < d < 4-du yaitu 1,736 < 1,777 < 2,2636 dimana d berada diantara du dan 4-du yang berarti bahwa tidak terdapat autokorelasi.

4.6 Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4.15

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

9.531

1.751

 

5.441

.000

Citra Merk

.311

.090

.363

3.452

.001

Promosi

-.268

.128

-.224

-2.103

.038

Harga

.185

.072

.250

2.550

.012

a. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

 

Dengan persamaan regresi sebagai berikut :

Y = α + B1X1 - B2X2 + B3X3

Y = 9,531 + 0,311  - 0,268  + 0,185

 

 

 

Maka dapat diketahui :

1. Nilai konstanta (α) sebesar 9,531 yang berarti bahwa konstanta bernilai positif serta menunjukan bahwa Citra Merek (X1), Promosi (X2), dan Harga (X3) bernilai nol maka diperkirakan Minat Beli (Y) naik sebesar 9,531.

2. Nilai koefisien regresi Citra Merek (X1) sebesar 0,311 artinya setiap mengalami kenaikan satu-satuan pada variabel citra merek maka variabel Minat Beli akan mengalami kenaikan sebesar 0,311.

3. Nilai koefisien regresi Promosi (X2) sebesar 0,268 artinya setiap mengalami penurunan satu-satuan pada variabel promosi maka variabel Minat Beli akan mengalami penurunan sebesar 0,268.

4. Nilai koefisien regresi Harga (X3) sebesar 0,185 artinya setiap mengalami kenaikan satu-satuan pada variabel harga maka variabel Minat Beli akan mengalami kenaikan sebesar 0,185.

4.7 Analisis Koefisien Determinasi (R²)

            Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian lebih jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi pada variabel yang lain. Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih mendekati 0 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel amat terbatas. Tapi jika hasil mendekati angka 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variansi variabel independen.

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabel 4.16

Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

                                          Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

 

1

.377a

.142

.115

1.563

 

a. Predictors: (Constant), Harga, Citra Merk, Promosi

b. Dependent Variable: Minat Beli

 

 

 

 

 

 

                 

            Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square adalah 0,115, yang berarti koefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar 11,5% menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen (Citra Merek, Promosi dan Harga) terhadap variabel  dependen (Minat Beli) sebesar 11,5%. Sedangkan sisanya sebesar 88,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

4.8 Uji Hipotesis

4.8.1 Uji t (Parsial)

            Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji.. Pengujian t juga dapat dilihat berdasarkan syarat tingkat signifikansi:

1.   Apabila nilai probabilitas yang dihitung < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel dependen.

2.   Apabila nilai probabilitas yang dihitung > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel dependen.

 

 

Tabel 4.17

Hasil Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

9.531

1.751

 

5.441

.000

Citra Merk

.311

.090

.363

3.452

.001

Promosi

-.268

.128

-.224

-2.103

.038

Harga

.185

.072

.250

2.550

.012

a. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

 

Berdasarkan tabel 4.17 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Pengaruh Variabel Citra Merek terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel 4.17 di atas ditunjukkan oleh nilai dari t hitung sebesar 3,452 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Karena tingkat signifikansi 0,001 < 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa secara parsial variabel citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli pada pengguna smartphone Oppo.

2) Pengaruh Variabel Promosi terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel 4.17 di atas ditunjukkan oleh nilai dari t hitung sebesar -2,103 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,038. Karena tingkat signifikansi 0,038 < 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa secara parsial variabel promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli pada pengguna smartphone Oppo.

3) Pengaruh Variabel Harga terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel 4.17 di atas ditunjukkan oleh nilai dari t hitung sebesar 2,550 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012. Karena tingkat signifikansi 0,012 < 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa secara parsial variabel harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli pada pengguna smartphone Oppo.

4.8.2 Uji F (Simultan)

            Uji F bertujuan menunjukkan apakah dalam model regresi semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen, yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2011). Hasil dapat diketahui dengan melihat tingkat signifikannya pada tabel anova, apabila < 0,05 maka berpengaruh pada variabel Y secara simultan atau bersama sama.

Perumusan Hipotesis Uji F:

Ho: Citra Merek, Promosi dan Harga tidak berpengaruh terhadap minat beli.

Ha: Citra Merek, Promosi dan Harga berpengaruh terhadap minat beli.

Tabel 4.18

Hasil Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

38.758

3

12.919

5.286

.002b

Residual

234.632

96

2.444

 

 

Total

273.390

99

 

 

 

a. Dependent Variable: Minat Beli

b. Predictors: (Constant), Harga, Citra Merk, Promosi

Sumber: Olah Data SPSS versi 23.0

            Berdasarkan tabel 4.18 diatas diperoleh F hitung sebesar 5,286 > 2,70 dengan tingkat signifikan 0,002 < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya variabel Citra Merek (X1), Promosi (X2), dan Harga (X3) secara bersama – sama berpengaruh positif terhadap variabel Minat Beli (Y).

 

 

 

4.9 Rangkuman Penelitian

Tabel 4.19

Hasil Rangkuman Penelitian

Uji

Hasil Penelitian

Uji Validitas

Semua pernyataan dinyatakan valid karena > dari 0,1966.

Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α), menunjukan bahwa semua variabel memiliki  Cronbach’s Alpha > 0,60. Hal tersebut menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel citra merek, promosi, harga, dan minat beli adalah reliabel.

Uji Normalitas

Model regresi tersebut berdistribusi normal. karena nilai signifikansi > 0,05

Uji Multikolinearitas

Hasil perhitungan menunjukan bahwa citra merek, promosi, harga mempunyai nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 10 yang artinya tidak terjadi multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas

Grafik scatterplot terlihat titik – titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Uji Autokorelasi

Diperoleh nilai Durbin-Watson bahwa du < d < 4-du yaitu 1,736 < 1,777 < 2,2636 dimana d berada diantara du dan 4-du yang berarti bahwa tidak terdapat autokorelasi.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menghasilkan persamaan Y= 9,531 + 0,311  - 0,268  + 0,185 . Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa nilai konstanta, dan variabel citra merek, promosi, dan harga berpengaruh positif terhadap minat beli.

Koefisien Determinasi (R²)

Nilai Adjusted R Square adalah 0,115, yang berarti koefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar 11,5% menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen (Citra Merek, Promosi dan Harga) terhadap variabel  dependen (Minat Beli) sebesar 11,5%. Sedangkan sisanya sebesar 88,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Uji t (Parsial)

1) Pengaruh Variabel Citra Merek terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel 4.17 di atas ditunjukkan oleh nilai dari t hitung sebesar 3,452 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Karena tingkat signifikansi 0,001 < 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa secara parsial variabel citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli pada pengguna smartphone Oppo.

2) Pengaruh Variabel Promosi terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel 4.17 di atas ditunjukkan oleh nilai dari t hitung sebesar -2,103 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,038. Karena tingkat signifikansi 0,038 < 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa secara parsial variabel promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli pada pengguna smartphone Oppo.

3) Pengaruh Variabel Harga terhadap Minat Beli

Berdasarkan tabel 4.17 di atas ditunjukkan oleh nilai dari t hitung sebesar 2,550 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012. Karena tingkat signifikansi 0,012 < 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa secara parsial variabel harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli pada pengguna smartphone Oppo.

Uji F (Simultan)

Nilai F hitung sebesar 5,286 > 2,70 dengan tingkat signifikan 0,002 < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya variabel Citra Merek (X1), Promosi (X2), dan Harga (X3) secara bersama – sama berpengaruh positif terhadap variabel Minat Beli (Y).

 

 

 

BAB V

PENUTUP

5.1  Kesimpulan

            Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Citra Merek, Promosi Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Pada Pengguna Smartphone Oppo) maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1.       Hasil penelitian menunjukkan variabel citra merek berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada pengguna smartphone Oppo.

2.       Hasil penelitian menunjukkan variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada pengguna smartphone Oppo.

3.       Hasil penelitian menunjukkan variabel harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada pengguna smartphone Oppo.

4.       Hasil penelitian menunjukkan variabel citra merek, promosi, dan harga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada pengguna smartphone Oppo.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.2   Saran

            Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan ada beberapa saran yang penulis ajukan yang dapat dijadikan acuan sesuai dengan hasil penelitian sebagai berikut:

1.    Smartphone Oppo diharapkan agar dapat meningkatkan lagi variabel citra merek yang ditawarkan kepada konsumen karena variabel ini mempunyai nilai yang tinggi dan berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Sehingga Oppo lebih memiliki perbedaan dari merek smartphone lain, dan pada akhirnya smartphone Oppo sendiri akan bisa meningkatkan kepercayaan diri konsumen pada saat menggunakannya.

2.    Sebaiknya smartphone Oppo dalam variabel promosi, responden menilai kurangnya promosi yang dilakukan Oppo untuk mengenalkan produknya, untuk meningkatkan promosi terhadap smartphone Oppo, Oppo harus mampu mengenalkan produknya kepada konsumen lebih luas lagi melalui iklan. Sehingga dapat mempengaruhi konsumen dalam minat beli smartphone Oppo.

3.    Sebaiknya perusahaan smartphone Oppo harus tetap mempertahankan harga smartphone yang terjangkau dimana harga yang dipatok oleh perusahaan terbilang terjangkau oleh semua kalangan tidak hanya dari kalangan kelas atas namun kalangan menengah kebawah pun dapat menjangakaunya. Namun perusahaan juga harus meningkatkan kualitas dari produk smartohone Oppo ini yang bertujuan agar konsumen selalu mendapatkan kualitas produk smartphone yang sepadan dengan apa yang sudah dibayarkan oleh konsumen.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar